Pasar Malam Maulid Nabi di Kasepuhan Cirebon Kembali Digelar di Alun-alun Sangkala Buana
Ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL) mulai berjajar rapi, menawarkan beragam jajanan, minuman, pernak-pernik, hingga wahana
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Suasana malam di kawasan Alun-alun Sangkala Buana Kasepuhan Cirebon semakin semarak.
Ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL) mulai berjajar rapi, menawarkan beragam jajanan, minuman, pernak-pernik, hingga wahana permainan anak.
Pasar malam yang selalu menjadi magnet warga ini kembali hadir untuk memeriahkan rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Baca juga: Warga Argasunya Terpaksa Beli Air karena Sumur Tercemar, Ulama "Tampar" DPRD dan Pemkot Cirebon
Tahun ini, rangkaian acara sudah dimulai sejak awal Agustus dan akan mencapai puncaknya pada 5 September 2025 mendatang.
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat mengatakan, pelaksanaan tahun ini tidak berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya, tetap menggabungkan tradisi adat, kegiatan keagamaan, dan kemeriahan pasar malam.
"Alhamdulillah, tahun ini seperti tahun kemarin, kami mengadakan peringatan Maulid Nabi dengan rangkaian acara di Alun-alun Sangkala Buana Kasepuhan," ujarnya saat ditemui di lokasi, Minggu (10/8/2025) malam.
Menurutnya, para pedagang sudah mulai membuka lapak sejak 6 atau 7 Agustus.
Jumlahnya pun cukup banyak.
"Tahun ini tercatat hampir 400 pedagang ikut berpartisipasi memeriahkan kegiatan pasar malam."
"Insyaallah pengunjung yang datang akan bertambah dibanding tahun kemarin," ucapnya.
Dari sisi keamanan, pihak keraton telah menyiapkan langkah khusus.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Cirebon Kota, Koramil, Polsek Lemahwungkuk, pihak kecamatan, kelurahan, RT, RW, serta Laskar Agung Macan Ali Nuswantara."
Baca juga: Polisi Cirebon Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Gunung Jati tapi Tak Ada yang Ditangkap, Sudah Sepi
"Koordinasi ini kami lakukan sejak awal agar acara berjalan lancar hingga puncak Maulid pada 5 September," jelas dia.
Selain pasar malam, peringatan Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan juga akan diwarnai sejumlah tradisi khas Cirebon.
Salah satunya adalah bekasem ikan, yakni fermentasi ikan dalam guci peninggalan Putri Cina yang dibuka saat puncak Maulid.
Ada pula prosesi siraman panjang, yaitu mencuci piring panjang yang akan digunakan dalam tradisi Panjang Jimat.
Tak hanya itu, pada bulan Safar, keraton juga akan menggelar apeman atau sedekah tolak bala di Langgar Alit, sebagai doa memohon kelancaran dan perlindungan.
"Tradisi ini sudah turun-temurun dan menjadi bagian penting dari rangkaian peringatan Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan," katanya.
Baca juga: Jadi Tersangka KPK, Nasib Satori di Ujung Tanduk, Peta Politik Dapil Cirebon-Indramayu Berubah?
Warga Argasunya Terpaksa Beli Air karena Sumur Tercemar, Ulama "Tampar" DPRD dan Pemkot Cirebon |
![]() |
---|
Polisi Cirebon Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Gunung Jati tapi Tak Ada yang Ditangkap, Sudah Sepi |
![]() |
---|
Edukasi Gen Z, PLN ULP Sumber Tanamkan Kesadaran Listrik dan Digitalisasi |
![]() |
---|
Kisah Satori, Dulu Tahan Tangis Cerita Sukses dari Kuli Bangunan jadi DPR, Kini Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Suasana Rumah Satori di Cirebon, Anggota DPR RI yang Jadi Tersangka Kasus Korupsi CSR BI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.