Dua Mahasiswa Fakultas Kedokteran UPI Raih Juara 1 Nasional Radiologi Competition 2025
Dua mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) meraih juara pertama kompetisi esai radiologi tingkat nasional.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dua mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) meraih juara pertama kompetisi esai radiologi tingkat nasional.
Keduanya adalah Salim Abdillah dan Eska Sovia yang menyabet prestasi tertinggi dari kategori esai ilmiah mahasiswa pada ajang Radiologi Competition (Radcom) 2025.
Kompetisi yang diselenggarakan Program Studi (Prodi) Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tersebut diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Salim dan Eska menulis esai berjudul "SMART IoMT-Based Thermal Bra-Patch: Inovasi Transisi Radiologi Wearable untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Non-Invasif di Layanan Primer."
Esai itu mengantarkan keduanya hingga ke babak final yang diselenggarakan secara luring di Aula Muhammad Hatta, Gedung Eks Pusba Unair Kampus B Surabaya pada bulan lalu.
Mengangkat subtema Teknologi Inovatif dalam Dunia Kesehatan, esai tersebut dinobatkan sebagai juara pertama oleh dewan juri yang terdiri dari kalangan akademisi maupun praktisi.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut Perkembangan Sains dan Teknologi Bisa Tunjang Perekonomian Indonesia
"Dalam esai tersebut, kami mengusulkan teknologi wearable berbasis Internet of Medical Things (IoMT) melalui sensor termal sebagai alat bantu skrining kanker payudara secara noninvasif," ujar Salim Abdillah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/8/2025).
Ia mengatakan, solusi tersebut juga ditujukan untuk memperkuat deteksi dini melalui fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) primer dari mulai Puskesmas, Posyandu, dan lainnya.
Pihaknya pun bersyukur, gagasan yang dituangkan dalam esai itu mendapatkan respons positif dari dewan juri, dan dinilai unggul dalam hal aplikasi, orisinalitas, hingga relevansi terhadap kebutuhan masyarakat.
"Esai yang kami ajukan dalam kompetisi tersebut juga dinilai selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs, terutama mengenai kehidupan sehat dan kesejahteraan, serta industri, inovasi, hingga infrastruktur," kata Salim Abdillah.
Ia menyampaikan, teknologi wearable yang diusulkan menunjukkan potensi besar dalam memperluas akses layanan preventif yang inklusif, terjangkau, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Salim berharap, prestasi itu dapat memotivasi mahasiswa FK UPI untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat melalui pengembangan ilmu maupun teknologi kedokteran.
"Kami ingin menjadi lulusan FK UPI yang tidak hanya unggul secara akademik, namun juga inovatif dan solutif dalam menjawab tantangan dunia kesehatan," ujar Salim Abdillah. (*)
Ustaz Adi Hidayat Diangkat Jadi Dosen Tetap Prodi Linguistik UPI |
![]() |
---|
Kanwil KemenHAM Jabar Dan Upi Bandung Kolaborasi Membumikan Peradaban Ham Di Jawa Barat |
![]() |
---|
Kisah Mahasiswi UPI Jadi Duta Baca Kabupaten Bandung 2025, Berangkat dari Kegagalan |
![]() |
---|
Dulu Sempat Kuliah di Bandung, Novia Kini Bakal S2 di 4 Negara Pakai Beasiswa, Termasuk di Malta |
![]() |
---|
Fenomena Rojali dan Rohana, Alarm bagi Bisnis yang Tak Mau Beradaptasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.