Polisi Siap Proses Hukum Pengemis Terorganisir di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, akan proses hukum pengemis jika terbukti eksploitasi anak di bawah umur di Makam Sunan Gunung Jati.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
RAZIA MAKAM - Foto arsip kawasan Makam Sunan Gunung Jati di Kabupaten Cirebon kembali menjadi sorotan publik setelah beredarnya video viral tentang dugaan paksaan sedekah kepada peziarah. Menyikapi hal tersebut, jajaran Polres Cirebon Kota bersama unsur Forkopimda turun langsung melakukan penertiban, Selasa (5/8/2025). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Aksi pengemis dan penjaga kotak amal yang memaksa peziarah bersedekah di kawasan Makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, berbuntut panjang.

Setelah video viral berdurasi 1 menit 16 detik memperlihatkan peziarah dipaksa menyumbang dan sempat berdebat dengan penjaga kotak amal, aparat langsung turun tangan. 

Sorotan tajam publik membuat pemerintah dan aparat penegak hukum bergerak cepat.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam.

Apalagi jika ditemukan indikasi kuat bahwa para pengemis itu dikondisikan secara terstruktur, terlebih jika melibatkan anak di bawah umur.

Baca juga: Setelah Ramai Video Viral, Peziarah Rasakan Perubahan di Makam Sunan Gunung Jati

“Kalau sudah masuk ranah pidana, seperti pengkondisian secara terstruktur hingga eksploitasi anak, tentu akan kami proses hukum,” ujar Eko saat meninjau lokasi bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon, Rabu (6/8/2025).

Eko mengatakan saat ini jajarannya sedang melakukan penyelidikan untuk membongkar pola kerja kelompok pengemis terorganisir yang disebut-sebut berasal dari luar daerah.

Kalau terbukti ada pihak yang mengeksploitasi anak di bawah umur untuk mengemis makan akan diangkap.

"Ada pasal hukum yang jelas mengatur dan akan kami tegakkan,” ucapnya. 

Meski begitu, Eko menegaskan, bahwa penindakan akan tetap mengedepankan pendekatan humanis, terutama bagi mereka yang masih bisa dibina.

Pihaknya tetap memperhatikan aspek sosial dan kemanusiaan."

"Penindakan ini bukan bentuk arogansi, melainkan demi kebaikan bersama dan menjaga nama baik Cirebon,” jelas dia.

Untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan peziarah, Polres Cirebon Kota bersama TNI dan Satpol PP telah menurunkan personel gabungan secara rutin.

Pihaknya menurunkan 6 personel Polri, 5 personel TNI dan 30 anggota Satpol PP.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved