Disdik Jabar Minta Pelajar Tak FOMO Ikut Kibarkan Bendera One Piece meski Tak Dilarang Dedi Mulyadi

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Purwanto mengatakan, fenomena pengibaran bendera one piece menjelang HUT RI ke-80 merupakan gejala sosial.

kolase
FENOMENA BENDERA - Sejumlah foto memperlihatkan bendera One Piece dikibarkan bersama bendera Indonesia menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peserta didik dilingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat diminta tidak Fear of Missing Out (Fomo) dengan fenomena pengibaran bendera one piece.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Purwanto mengatakan, fenomena pengibaran bendera one piece menjelang HUT ke-80 RI merupakan gejala sosial.

"Kita enggak tahu faktornya apa, tapi ini harus dijadikan refleksi oleh kita. Gejala sosial semacam ini harus diantisipasi oleh kita," ujar Purwanto, Rabu (6/8/2025). 

Baca juga: Lebih Ramai yang Cari Bendera One Piece, Omzet Pedagang Bendera Merah Putih di Karawang Anjlok

Dikatakan Purwanto, faktor-faktor yang membuat adanya fenomena ini harus diketahui lebih jauh, sebab banyak hal yang tidak nampak dari makna pengibaran bendera itu.

"Ya, kita berharap bahwa semua keluarga besar sekolah, Dinas Pendidikan, kita melakukan hal-hal yang sesuai saja, yang normal-normal saja. Lagian kan kita juga paham enggak sih maksudnya, kan gitu atau ikut-ikutan gitu. Atau ada apa di balik ini semuanya," ucapnya.

Purwanto pun meminta agar para guru dan peserta didik berpikir kritis terhadap gejala sosial ini. Jika tidak paham, sebaiknya tidak mengikuti fenomena yang kini viral di media sosial.

"Kan kita dituntut untuk mulai belajar kritis. Ini apa maksudnya? untuk apa tujuannya? manfaatnya untuk apa.Anak-anak kita itu harus dididik berpikir kritis, tidak hanya ikut-ikutan, latah. Murid kita saya minta ya jangan latah. berlaku lah sesuatu itu melalui sistem berpikir kita yang baik," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tak melarang masyarakat memasang bendera film anime Jepang One Piece, asalkan di atasnya ada bendera merah putih dan tetap mencintai Tanah air.

Hal itu diungkapkan Dedi Mulyadi, saat ditemui di El Royal Hotel, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Selasa (5/8/2025). 

Dikatakan Dedi, apapun bendera yang dipasang, posisinya tetap harus paling tinggi bendera merah putih. 

Baca juga: Viral! Anggota TNI dan Polisi Turunkan Bendera One Piece di Rumah Warga Pondok Labu Jakarta

“Yang penting siapapun harus tetap memasang bendera merah putih, bendera apapun yang penting diatasnya adalah merah putih," ujar Dedi.

Menurutnya, aturan pemasangan bendera merah putih sudah tertuang dalam undang-undang dan setiap orang yang mencintai Indonesia pasti memasang bendera merah putih di atas bendera lain.

"Yang penting adalah setiap orang itu mencintai Indonesia, memasang bendera merah putih itu paling atas tidak ada bendera lain. Di semua bendera yang paling tinggi adalah merah putih," katanya.

Dedi pun mempersilakan masyarakat Jabar untuk berekspresi, karena itu merupakan hak. Hanya saja, kata dia, setiap ekspresi yang dilakukan tetap harus berdasarkan kecintaan terhadap Indonesia dan merah putih.

"Yang penting semua orang berekspresi tetap mencintai negara kesatuan Republik Indonesia dan benderanya merah putih," ucapnya. 

Apa itu FOMO? fomo atau fear of missing out merupakan istilah untuk perasaan takut tertinggal trend atau sesuatu yang menarik atau penting yang sedang ramai di kalangan masyarakat.

Baca juga: Viral! Anggota TNI dan Polisi Turunkan Bendera One Piece di Rumah Warga Pondok Labu Jakarta

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved