Sekolah Rakyat di Majalengka Segera Dibangun, Pemerintah Siapkan Lahan 6,73 Hektare

Pemerintah Kabupaten Majalengka telah menyiapkan lahan seluas 6,73 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat.

Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
SEKOLAH RAKYAT - Foto ilustrasi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 11, Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, saat sedang belajar, Senin (28/7/2025). Pemerintah Kabupaten Majalengka telah menyiapkan lahan seluas 6,73 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat. 

Laporan Kontributor Adim Mubaroq

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA – Pemerintah Kabupaten Majalengka telah menyiapkan lahan seluas 6,73 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat.

Sekolah ini ditujukan untuk anak-anak dari keluarga sangat miskin dan miskin ekstrem, dengan total sasaran lebih dari 99 ribu keluarga.

Lokasi pembangunan berada di Blok Nanggerang, Kelurahan Simpeureun, Kecamatan Cigasong. Kepala Dinas Sosial Majalengka, Nasrudin, menjelaskan bahwa lahan tersebut adalah milik pemerintah daerah dan telah dinyatakan siap untuk pembangunan.

“Status lahannya aman dan tidak ada masalah. Ini murni lahan tegalan, bukan sawah atau kawasan lindung,” ujarnya.

Baca juga: Atalia Praratya Mendadak Jadi Guru Sekolah Rakyat Cimahi, Tanya Jawab dengan Murid soal Cita-cita

Meski lahan telah siap, pembangunan fisik Sekolah Rakyat masih menunggu keputusan dari Kementerian PUPR. Sekolah ini dirancang tidak hanya menyediakan ruang kelas, tetapi juga asrama bagi para siswa dari keluarga kurang mampu.

Sementara menunggu keputusan pusat, rencana awal kegiatan belajar akan dilaksanakan secara rintisan di lokasi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Jalan Abdul Halim, yang sudah memiliki fasilitas dasar untuk mendukung proses pendidikan.

Program Sekolah Rakyat menyasar keluarga dalam desil I dan II berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Dalam desil I tercatat 47.959 keluarga, sedangkan desil II berjumlah 51.354 keluarga.

Anak-anak dari keluarga tersebut akan diprioritaskan berdasarkan kriteria usia sekolah dan kebutuhan pendidikan. Tujuannya, agar anak-anak dari kelompok termiskin mendapatkan akses pendidikan berkualitas tanpa biaya.

“Melalui pendidikan, kita ingin memutus rantai kemiskinan ekstrem. Sekolah Rakyat adalah jawaban dari ketimpangan akses pendidikan yang selama ini terjadi,” tutur Nasrudin. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved