Indonesia Incorporated: Formula Baru Dunia Usaha Hadapi Disrupsi Ekonomi

Apindo berupaya memperjuangkan kebutuhan industri, khususnya dalam hal deregulasi, penyederhanaan perizinan, dan dukungan kebijakan ketenagakerjaan.

Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
tribunjabar.id / Nappisah
WAWANCARA - Pembukaan Apindo Expo dan UMKM Fair 2025, di Jalan Merdeka No 2, Kota Bandung, Senin (4/8/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menggelar rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jalan Merdeka No 2, Kota Bandung, Jawa Barat, yang diawali dengan Apindo Expo dan UMKM Fair 2025, Senin (4/8/2025).

Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari konsolidasi tahunan organisasi, sekaligus ruang diskusi untuk merespons dinamika ekonomi global dan domestik yang terus berubah.

“Seperti biasanya, sebelum Rakornas dibuka, kami menggelar kegiatan khusus untuk UMKM. Tahun ini ada pameran dan talk show dengan berbagai topik yang relevan dengan pelaku UMKM,” ujar Shinta.

Ia menekankan bahwa Rakornas tidak hanya menjadi ajang evaluasi kinerja tahunan, tetapi juga forum untuk menyusun agenda kerja ke depan. 

Apalagi, menurutnya, saat ini dunia usaha tengah menghadapi banyak tantangan, mulai dari gejolak geopolitik global, fluktuasi harga energi, hingga ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan internasional seperti tarif impor dari Amerika Serikat.

“Dengan kondisi ini, pertumbuhan ekonomi nasional ikut terpengaruh. Khususnya industri padat karya yang sangat penting dalam penciptaan lapangan kerja,” katanya.

Pihaknya, lanjut Shinta, ingin memperkuat peran dalam memperjuangkan kebutuhan industri, khususnya dalam hal deregulasi, penyederhanaan perizinan, dan dukungan kebijakan ketenagakerjaan.

“Kami memberikan masukan konkret kepada pemerintah soal regulasi yang masih menjadi tantangan dan juga yang sudah berjalan dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, isu hubungan industrial juga menjadi perhatian utama Apindo. Ia menyoroti pentingnya menjaga iklim industri yang harmonis dan produktif, termasuk melalui pelatihan vokasi, peningkatan keterampilan (upskilling), dan pengembangan tenaga kerja yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini.

“Produktivitas dan kualitas sumber daya manusia itu kunci. Karena itu kita tekankan juga pentingnya pelatihan, upsklling, dan adaptasi teknologi,” kata Shinta.

Rakornas tahun ini mengusung semangat “Indonesia Incorporated” sebagai respons atas berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi bersama. 

“Apapun halangan dan tantangan yang dihadapi, kita tetap satu di dalam Indonesia Incorporated,” kata Shinta.

Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, mengatakan, Rakornas tahun ini digelar dengan semangat Incorporated menuju Indonesia Emas. 

Menurutnya, cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 tidak bisa ditunggu secara pasif, melainkan harus dikejar melalui kerja kolektif lintas sektor.

“Indonesia Emas itu tidak menunggu kita, tapi kita yang harus mengejar mereka. Dan untuk berhasil, kita tidak bisa sendirian. Kita perlu bekerja sama dengan pemerintah, pengusaha, masyarakat, bahkan juga media,” imbuh Ning.

Ia menekankan pentingnya adaptasi terhadap tantangan dan perubahan global yang dinamis. Dunia usaha, menurutnya, tak bisa bertumpu pada strategi lama untuk mencapai tujuan baru.

“Apa yang membawa kita ke titik ini, belum tentu bisa membawa kita ke sana. Jadi, strategi kita juga harus berubah. Kita harus beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru," katanya.

Ia berharap, hasil Rakornas Apindo 2025 bisa menjadi pendorong lahirnya kebijakan ekonomi yang lebih responsif terhadap kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat luas di tengah ketidakpastian global yang masih berlangsung. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved