PR Berat Pemkot Cirebon Tak Hanya Jalan Rusak, Juga Saluran Air di Bawah Jalan Nasional Ini

Meski Dinas PUPR Kota Cirebon telah menyiapkan alat berat untuk pengerjaan, kondisi tanah belum memungkinkan untuk mendukung aktivitas berat.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
PROGRAM SAPA WARGA - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon, Effendi Edo-Siti Farida Rosmawati saat menjalani program Sapa Warga ke masyarakat Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk 

Laporan Wartawan Tribunecirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUJABAR.ID, CIREBON - Warga Kelurahan Pegambiran, Kota Cirebon, tak hanya mengeluhkan soal jalan lingkungan yang rusak.

Ada masalah yang jauh lebih pelik dan tak kasat mata, yakni saluran air di bawah Jalan Ahmad Yani yang tersumbat dan menyempit drastis.

Masalah ini kini jadi pekerjaan rumah berat bagi Pemerintah Kota Cirebon.

Baca juga: Gubernur Dedi Mulyadi Sentil Situ Bagendit: Jalan Rusak, Rumput Tinggi, dan Revitalisasi Tertunda

Wali Kota Cirebon, Effendi Edo mengatakan, bahwa penanganan saluran air tersebut kini masuk dalam agenda prioritas pemerintah daerah dan akan digarap melalui anggaran perubahan tahun ini.

“Persoalan ini sudah kami antisipasi sejak beberapa bulan lalu."

"Termasuk untuk penerangan jalan dan saluran di ruas nasional, sudah ada komunikasi dengan Kementerian Perhubungan,” ujar Edo saat saat kembali dikonfirmasi, Minggu (3/8/2025). 

Yang membuat penanganan saluran ini menjadi rumit adalah lokasinya yang berada tepat di bawah ruas jalan nasional.

Artinya, Pemkot tidak bisa bergerak sendiri, karena harus melibatkan kementerian terkait dan mempertimbangkan kewenangan lintas institusi.

Edo mengungkapkan, berdasarkan laporan yang diterima, lebar saluran air yang awalnya mencapai dua meter kini hanya tersisa sekitar 30 sentimeter di ujung aliran.

“Penyempitannya sangat signifikan. Di permukaan saluran juga terdapat kabel utilitas dan jaringan lain yang membuat air tidak bisa mengalir dengan baik. Ini yang memperparah penyumbatan,” ucapnya.

Meski Dinas PUPR Kota Cirebon telah menyiapkan alat berat untuk pengerjaan, kondisi tanah di sekitar lokasi belum memungkinkan untuk mendukung aktivitas berat.

“Tanah di sana belum cukup kuat untuk menopang alat berat, jadi kami masih cari solusi terbaik agar pengerjaan bisa tetap dilakukan tanpa risiko amblas,” jelas dia.

Baca juga: Viral Video Warga Desa Jayagiri Lembang Aspal Sendiri Jalan Rusak, Bosan Tunggu Aksi Pemerintah

Masalah saluran air bukan satu-satunya keluhan warga yang masuk melalui forum Sapa Warga, yang digelar baru-baru ini. 

Edo mencatat, ada juga permintaan pembangunan fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) komunal, serta perbaikan jalan lingkungan.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved