Polisi di Cimahi Bertekad Lestarikan Kesenian Sunda, Berawal dari Pesan sang Ibunda

Jari-jari Meppy Pritama Agudarisman terlihat lihai memainkan kecapi. Dia merupakan polisi yang bertekad melestarikan kesenian Sunda.

Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Giri
Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan
MAIN KECAPI - Polisi Cimahi, Aipda Meppy Pritama Agudarisman, memainkan alat musik kecapi, Minggu (3/8/2025). Dia berkomitmen melestarikan kesenian Sunda. 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Jari-jari Meppy Pritama Agudarisman terlihat lihai memainkan kecapi. Dengan mimik muka yang sedikit agak tegang, Meppy mulai terlatih memetik 15 dawai kecapi untuk mengalunkan lagu Karembong Mayas.

Dua tahun sudah Meppy menekuni kesenian Sunda termasuk alat musik tradisionalnya dengan fokus pada kecapi. Latihan-latihan secara rutin dan berkala dilakukan Meppy steelah berdinas sebagai anggota Polsek Cipatat, Polres Cimahi.

"Saya bilangnya baru dua tahun, karena untuk mendalami seni Sunda, alat musik tradisional, khususnya Sunda ini butuh waktu bertahun-tahun. Tiap malam saya latihan dua sampai tiga jam, lebih lama saat weekend," kata Meppy yang berpangkat Aipda itu saat ditemui, Minggu (3/8/2025).

Meppy mulai serius menekuni kesenian Sunda, khususnya alat musik kecapi, bukan tanpa alasan. Pesan almarhumah ibunda yang menjadi pendorong kuat baginya untuk telaten mempelajari kesenian Sunda.

"Memang ini awalnya almarhum ibu yang berpesan melanjutkan kesenian Sunda. Kebetulan ibu juga bisa disebut sebagai seniman Sunda," ungkapnya.

Baca juga: Atraksi Kesenian Tradisional Akan Ditampilkan di Setiap Objek Wisata di Pangandaran, Ini Tujuannya

Hingar bingar alat musik tradisional telah dilihat dan dirasakan Meppy sejak kecil. Dalam ingatan Meppy, dentingan dawai kecapi telah ia dengar sejak usia 12 tahun.

Bahkan, alat musik peninggalan sang ibu yang kini rutin dimainkan telah puluhan tahun berada di rumahnya.

"Tahun 2023 saya mulai serius mainkan setelah saya kenal dengan sesepuh seni Sunda kecapi suling, almarhum Kang Usep," ujarnya.

Latihan demi latihan membawa Meppy mengenal lebih jauh tentang kesenian Sunda. Tak hanya pesan sang ibu, Meppy kini mulai sadar betapa pentingnya melestarikan kesenian Sunda yang dinilai terus tergerus oleh kesenian asing dan modern.

Baca juga: Gedung Kesenian Rara Santang Cirebon Terseok di Tengah Kota, Kumuh dan Tak Terawat

Diapit oleh sejumlah seniman sunda, Meppy pun menjadikan rumahnya sebagai salah tempat pelestarian kesenian Sunda. Hampir setiap malam, hingar bingar alat-alat musik tradisional yang dulu tak asing didengar menjadi santapan Meppy demi misi pelestarian kesenian Sunda.

"Lewat sanggar ini memang upaya mikareueus kalau kata bahasa Sunda, melestarikan, menyayangi, juga wadah pembibitan seniman Sunda generasi muda. Seni Sunda enggak hilang tergerus zaman. Boleh modern tapi originalitas seni Sunda turun-temurun harus tetap dijaga," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved