Sikap BEM Kampus di Bandung soal Fenomena Pengibaran Bendera One Piece yang Marak

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kampus-kampus di Kota Bandung, Jawa Barat, belum melakukan gerakan mengibarkan bendera bajak laut One Piece menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia.

Ketua Demisioner Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unpas, Winsen Agung Prasetya, mengatakan, belum mendapatkan informasi terkait pergerakan di Unpas. Namun, dia menilai fenomena yang tengah ramai, yakni pengibaran bendera One Piece ini berkaitan erat dengan keresahan masyarakat atas berbagai persoalan bangsa hari ini yang kompleks.

"Masyarakat hari ini gelisah dengan keadaan bangsa saat ini mungkin dengan adanya aksi simbolik dengan pengibaran bendera One Piece dan bisa jadi peringatan pemerintah tentang keadaan dengan bertepatan bulan kemerdekaan mengingat sejarah yang terus berulang di setiap tahun. Aksi ini mungkin bisa sekaligus menyuarakan harapan masyarakat," kata Winsen saat dihubungi, Kamis (31/7/2025).

Hal senada diungkap Presiden BEM Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Muhammad Tazakka Ahsan. Menurutnya, UM Bandung tak ikut-ikutan dengan fenomena yang tengah ramai itu.

Baca juga: VIRAL Jelang HUT RI Ke-80: Fenomena Bendera One Piece Ikut Dikibarkan di Indonesia

"Soal fenomena ini sih kami melihatnya sebagai bentuk kekecewaan dari rakyat dalam menyambut HUT RI. Seharusnya hari ulang tahun menjadi ajang dalam mempersembahkan hal-hal baik pada rakyat, namun justru pemerintah semakin jauh dari asas demokrasi yang ada," katanya.

Simbol One Piece (Luffy) ialah sebagai representasi hari ini rakyat berani dan memberontak pada penguasa yang sewenang-wenang, bukan tentang tidak nasionalis.

"Saya berpikir jika para pejabat nasionalis tak akan pernah sekali pun membiarkan rakyat sampai hari ini menderita dan sengsara," katanya.

Presiden BEM Unisba, Kamal Rahmatullah, mengatakan, kampusnya tak mengikuti fenomena ini. Menurutnya, pengibaran bendera One Piece bisa diartikan satu di antara bentuk protes simbolik dari masyarakat pascaseruan Prabowo Subianto untuk mengibarkan bendera merah putih menjelang HUT Ke-80 RI.

"Tapi, karena melihat banyaknya permasalahan di negara ini, bendera One Piece diartikan sebagai bendera bajak laut dan tarikannya adalah negara ini sedang dibajak oleh jajaran elite juga asing untuk memenuhi kepentingan pribadi atau segelintir kelompok tidak mengatasnamakan rakyat Indonesia. Juga ada yang menyatakan, bendera Merah Putih terlalu suci untuk dikibarkan di negeri yang kotor ini," ucapnya.

Kamal mengatakan, secara pribadi, pemaknaan atas bendera One Piece sah-sah saja.

Baca juga: Permen Legendaris Nano Nano Gandeng One Piece, Hadiahkan Trip ke Jepang

"Karena juga fenomena yang terjadi hari ini untuk digelar aksi massa yang sangat banyak tidak kunjung didengar oleh pemerintah. Bagi saya, ini juga salah satu metode untuk menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan yang terjadi di negeri ini, hanya saja ini cara baru untuk menunjukkannya," katanya.

Fenomena bendera One Piece ini marak di media sosial.

Dalam video yang beredar, bendra itu dikibarkan di beberapa kendaraan. Selain itu, ada pengibaran berbarengan dengan Merah Putih.

Bendera One Piece bukan sekedar lambang anime, tetapi menjadi simbol sindiran dan kritik sosial terhadap kondisi politik sekaligus kebijakan pemerintah Indonesia saat ini.

Bendera One Piece dikenal sebagai 'Jolly Roger' kru topi jerami dalam anime yang dianggap sebagian masyarakat sebagai simbol perlawanan pada ketidakadilan, penindasan, dan moralitas yang dikalahkan kekuasaan.

Munculnya fenomena ini setelah Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan untuk mengibarkan bendera Merah Putih sepanjang Agustus. (*)