Lomba Desa Terbaik di Jabar

Pemkot Bandung Siap All Out Ikut Lomba Kebersihan & Pembangunan Jabar ala Dedi Mulyadi, Target Juara

Erwin pun yakin Pemkot Bandung akan juara, asalkan semua kelurahan dan kecamatan di Kota Bandung serius dalam mengikuti lomba ini.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
KOTA BANDUNG SIAP MENANG - Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, saat memberikan keterangan di Pendopo Kota Bandung, Minggu (29/6/2025). Pemkot Bandung sudah siap mengikuti lomba kinerja pembangunan terbaik untuk desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota di Jawa Barat yang akan digelar oleh Pemprov Jabar. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengadakan lomba Kota Terbaik dengan hadiah stimulus anggaran hingga Rp15 miliar pada 2026.

Lomba tersebut bernama Anugerah Gapura Sri Baduga untuk evaluasi kinerja pembangunan Desa/Kelurahan, serta Anugerah Makuta Binokasih untuk evaluasi kinerja kebersihan kabupaten/kota.

Dedi Mulyadi mengatakan untuk Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan se-Jawa Barat, hadiah utamanya Rp7,5 miliar.

Lomba ini akan diselenggarakan secara serentak mulai 1 Agustus sampai dengan 25 Desember 2025 di seluruh desa dan kelurahan di wilayah Jawa Barat.

Untuk lomba Kota Terbaik akan bertajuk "Makuta Binokasih" yang merupakan kompetisi antar-ibu kota kabupaten dan kota madya di seluruh Jawa Barat.

Dalam sejarah kerajaan di Tatar Sunda, Makuta Binokasih merupakan mahkota kerajaan khususnya terkait dengan Kerajaan Galuh dan Pajajaran.

Baca juga: Jabar Gelar Lomba Kabupaten/Kota Terbaik dan Desa/Kelurahan Terbaik, Total Hadiah Puluhan Miliar

Pemkot Bandung Yakin Menang

Pemkot Bandung sudah siap mengikuti lomba kinerja pembangunan terbaik untuk desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota di Jawa Barat yang akan digelar oleh Pemprov Jabar.

Lomba tersebut bernama Anugerah Gapura Sri Baduga untuk evaluasi kinerja pembangunan Desa/Kelurahan, serta Anugerah Makuta Binokasih untuk evaluasi kinerja kebersihan kabupaten/kota.

Hal itu merupakan upaya untuk mengembalikan jati diri Jawa Barat sebagai provinsi yang bersih, rapi, tertata dan bebas bencana.

Sehingga aspek penilaiannya akan meliputi tata kelola lingkungan mulai dari pasar, sekolah, perkantoran hingga tempat tinggal warganya. 

"Saya sangat setuju ya, karena kebersihan sebagai dari iman. Tentunya ini langkah positif dari gubernur agar kabupaten/kota bisa indah dan bersih," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Erwin di Balai Kota, Selasa (29/7/2025).

Sebagai bentuk kesiapan untuk mengikuti lomba itu, Pemkot Bandung pun sudah menyiapkan berbagai cara, salah satunya memastikan kebersihan di setiap sekolah.

"Saya sudah melakukan kunjungan ke sekolah, terus saya lihat dulu WC-nya karena di saat bersih, adem, kita belajar juga enak. Di saat kita masuk ke toilet juga kalau jijik ya dalam hati nggak bersih malas juga masuk," kata Erwin.

Selain sekolah, pihaknya juga akan memastikan setiap kelurahan dan kecamatan benar-benar memperhatikan tata kelola lingkungan agar nantinya siap saat mengikuti lomba yang digelar Gubernur Jabar tersebut.

"Apalagi ini untuk penataan Kota Bandung, saya sih berharap gitu semua (tertata). Semua toilet di sekolah, semua fasilitas umum, dari kecamatan, keluaran harus bersih semua," ucapnya.

Dengan kesiapan seperti itu, Erwin pun yakin Pemkot Bandung akan juara, asalkan semua kelurahan dan kecamatan di Kota Bandung serius dalam mengikuti lomba ini.

"Insya Allah, Bandung ini harus menjadi pilot ya, harus menjadi contoh, menjadi trend setter lah. Kita akan all out lah, apapun pertandingannya," kata Erwin.

Pemenang lomba di tingkat kecamatan akan mendapat stimulus pembangunan sebesar Rp200 juta pada 2026. Untuk tingkat kabupaten/kota, desa dan kelurahan yang menjadi juara akan memperoleh bantuan senilai Rp1 miliar.

Sementara di tingkat provinsi disiapkan Rp 7,5 miliar untuk juara I, kemudian juara II Rp 5 miliar, dan juara III Rp 2,5 miliar.

Dua Lomba Utama: Lomba tersebut adalah Anugerah Gapura Sri Baduga (evaluasi kinerja pembangunan Desa/Kelurahan) dan Anugerah Makuta Binokasih (evaluasi kinerja kebersihan kabupaten/kota).

Tujuan Lomba: Inisiatif ini bertujuan mengembalikan citra Jawa Barat sebagai provinsi yang bersih, rapi, tertata, dan bebas bencana, dengan fokus penilaian pada tata kelola lingkungan (pasar, sekolah, perkantoran, tempat tinggal).

Hadiah Bagi Pemenang:

  • Juara tingkat kecamatan: Stimulus pembangunan Rp200 juta pada 2026.
  • Juara tingkat kabupaten/kota, desa, dan kelurahan: Bantuan Rp1 miliar.
  • Juara tingkat provinsi: Rp7,5 miliar (Juara I), Rp5 miliar (Juara II), dan Rp2,5 miliar (Juara III).

Apa Itu Makuto Binokasih

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengadakan Lomba Kota Terbaik dengan hadiah stimulus anggaran hingga Rp15 miliar pada 2026.

Lomba Kota Terbaik ini bertajuk "Makuta Binokasih" yang merupakan kompetisi antar-ibu kota kabupaten dan kota madya di seluruh Jawa Barat.

Dalam sejarah kerajaan di Tatar Sunda, Makuta Binokasih merupakan mahkota kerajaan khususnya terkait dengan Kerajaan Galuh dan Pajajaran.

"Saya sampaikan pada seluruh warga di Jabar yang tinggal di ibu kota kabupaten dan ibu kota madya, bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan pemilihan kota tertata, kota terbaik, kota terbersih, kota terestetik, dengan nama kejuaraan memperebutkan Makuta Binokasi," kata Dedi Mulyadi dalam unggahan Instagram pribadinya, Selasa (29/7/2025).

"Nah, bagi ibu kota yang berhasil menyabet Makuta Binokasih, akan mendapat stimulus kegiatan pembangunan di 2026 senilai 15 miliar rupiah," lanjut dia.

Sebagai informasi, ibu kota kabupaten/kota madya adalah titik sentral administrasi dan ekonomi di dalam sebuah wilayah.

Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, istilah "kota madya" telah diganti menjadi "kota" saja.

Dedi Mulyadi menuturkan, pemberian stimulus ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk menggiatkan para kepala daerah agar menata wilayahnya.

"Yuk, kita bersama-sama kembalikan jati diri Jawa Barat sebagai provinsi yang bersih, rapi, tertata, bebas bencana, yang menjadi harapan kita," ujar Dedi.

Mantan Bupati Purwakarta itu pun mengibaratkan tatanan hidup di Jawa Barat dengan filosofi dalam budaya Sunda.

"Bahasa sederhananya, bahasa karuhunnya itu adalah gunung awian, lengkob balongan, lebak sawahan, tata titi duduga prayoga. Itu yang harus jadi tradisi kehidupan masyarakatnya," ucapnya.

Ia mengajak para kepala daerah untuk mulai menata pembangunan yang ada di wilayah ibu kota kabupaten/kota madya.

"Pasarnya tidak boleh kumuh, sekolahnya tidak boleh kumuh, halaman dan gedung kantornya tidak boleh kumuh, rumahnya tidak boleh kumuh, sungainya tidak boleh kumuh," tegas Dedi.

"Yuk berlomba! Jadikan tempat tinggal kita menjadi tempat yang nyaman dan membuat bahagia seluruh warganya," pungkasnya.

Lomba Desa dan Kelurahan

Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengadakan Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan se-Jawa Barat dengan hadiah Utama Rp7,5 miliar.

Lomba ini akan diselenggarakan secara serentak mulai 1 Agustus sampai dengan 25 Desember 2025 di seluruh desa dan kelurahan di wilayah Jawa Barat.

"Buat seluruh warga Jabar, siap-siap ya. Provinsi Jawa Barat dan seluruh kabupaten-kota menyelenggarakan Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan," kata Dedi dalam akun Instagram miliknya, @dedimulyadi71, Senin (28/7/2025).

Aspek Penilaian

Dedi Mulyadi pun membeberkan beberapa aspek yang menjadi penilaian sebagai Desa dan Kelurahan Terbaik.

Berikut adalah aspek penilaian Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan yang dibeberkan Dedi Mulyadi:

1. Kebersihan

2. Pengelolaan keuangan

3. Pengembangan pendidikan

4. Keberhasilan program keluarga berencana

5. Pertumbuhan ekonomi

6. Semangat toleransi

7. Program pembangunan lainnya untuk meningkatkan motivasi

(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved