Malaysia Ingin Rute Penerbangan Langsung ke Bandung Dibuka Lagi, Desak Bandara Husein Dibuka Penuh
Bandara Husein Sastranegara hanya melayani penerbangan untuk rute Bandung-Pangandaran dan Bandung-Yogyakarta menggunakan pesawat propeller.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dewan Perniagaan dan Perindustrian Malaysia atau Malaysian Chamber of Commerce and Industry (MCCI) atau Kamar Dagang dan Industri Malaysia, menginginkan Bandara Husein Sastranegara kembali membuka penerbangan domestik dan internasional, khususnya untuk rute ke Malaysia.
Penerbangan komersial berjadwal dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung mulai dialihkan secara bertahap ke Bandara Kertajati di Majalengka sejak tanggal 29 Oktober 2023.
Sejak tanggal tersebut, Bandara Husein Sastranegara tidak lagi melayani penerbangan jet komersial domestik maupun internasional.
Bandara Husein hanya melayani penerbangan dengan pesawat baling-baling dan penerbangan militer.
Pengalihan penerbangan ini karena faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.
Lokasi bandara yang terletak di cekungan dan runway yang pendek menjadi alasan utama.
Baca juga: Bandung Hidupkan Lagi Bandara Husein, Farhan Siapkan Anggaran: Bisa Tampung Lima Pesawat Tipe A320
2 tahun dialihkan, desakan untuk membuka kembali Bandara Husein secara penuh malah muncul dari Malaysia.
Kamar Dagang Malaysia menyatakan mendukung penuh terhadap upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang tengah berjuang untuk kembali membuka Bandara Husein Sastranegara secara penuh seperti dulu.
Dukungan ini disampaikan secara resmi oleh MCCI melalui surat yang ditujukan kepada Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal MCCI, Zaha Izrin Zahari, tertanggal 25 Juli 2025.
"Kalau dibuka seperti dulu, dari Malaysia, Singapura kan bisa langsung ke Kota Bandung. Tentunya ini pasti akan mengangkat pertumbuhan perekonomian Kota Bandung," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Erwin di Balai Kota, Selasa (29/7/2025).
Dia mengatakan, keinginan MCCI tersebut tentunya selaras dengan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan yang memang keukeuh ingin membuka Bandara Husein Sastranegara dan melayani penerbangan jet komersil.
"Pak wali dari awal pengen Bandara Husein dibuka karena kalau dibuka, saya meyakini PAD Kota Bandung ini pasti akan meningkat pesat dan saya yakin juga akan menurunkan pengangguran di Kota Bandung," katanya.
Saat ini, Bandara Husein Sastranegara hanya melayani penerbangan untuk rute Bandung-Pangandaran dan Bandung-Yogyakarta menggunakan pesawat propeller dari maskapai Susi Air.
"Makanya saya sangat sepakat dengan Pak Wali yang ingin Bandara Husein dibuka walaupun hanya dengan pesawat-pesawat kecil ya. Tapi minimal orang-orang yang pengen ke Bandung itu bisa langsung karena Bandung adalah ibu kota Provinsi Jawa Barat," ucap Erwin.
Jika Bandara Husein Sastranegara kembali melayani penerbangan internasional, kata Erwin, nantinya tentu akan berdampak juga terhadap sektor pariwisata di Kota Bandung, terutama untuk bisnis perhotelan.
"Hotel akan tambah penuh, kalau hotel bintang 5 dan bintang 4 mungkin sudah. Tapi nanti hotel bintang 2, bintang 3 juga pasti akan terisi karena pelaku usaha pasti pengen mencari yang standar harganya, terus orang yang liburan pasti pengen hotel yang bagus," ujarnya.
Sementara sebagai upaya agar Bandara Husein Sastranegara kembali dibuka secara normal, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan juga sudah melayangkat surat ke Kementerian Perhubungan.
"Pak Wali juga sudah buat surat juga ke Kementerian Perhubungan agar Bandara Husein dibuka karena kalau ini dibuka wah hebat lah, saya rasa akan meningkatkan PAD Kota Bandung," kata Erwin.
Alasan MCCI ingin Bandara Husein Sastaranegara membuka penerbangan internasional
Sementara Sekretaris Jenderal MCCI, Zaha Izrin Zahari, mengatakan, ingin Bandara Husein Sastranegara membuka penerbangan domestik dan internasional itu karena Kota Bandung merupakan salah satu kota terpenting di Indonesia dalam hal ekonomi, pendidikan, dan pariwisata.
"Konektivitas langsung antara Bandung dan kota-kota utama di Malaysia akan memperkuat kerja sama antarnegara dan membuka peluang baru di berbagai sektor," ujar Zaha dalam surat tersebut.
Menurut Zaha, keberadaan jalur penerbangan langsung antara Bandung dan Malaysia, khususnya ke Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dan Sultan Abdul Aziz Shah Airport (Subang Selangor), akan sangat mendukung peningkatan mobilitas pelaku usaha, pelajar, wisatawan, hingga investor dari kedua negara.
Ia juga mengingatkan soal hubungan historis antara Bandung dan Malaysia dalam dunia penerbangan bukan hal baru. Pada tahun 2004, AirAsia maskapai berbiaya rendah asal Malaysia menjadikan Bandung sebagai kota tujuan internasional pertamanya di Indonesia melalui rute Kuala Lumpur–Bandung.
"Rute tersebut saat itu hanya melayani satu kali penerbangan per minggu, namun menjadi tonggak sejarah dan membuktikan posisi strategis Bandung dalam peta konektivitas regional Asia Tenggara," katanya.
MCCI meyakini bahwa pembukaan kembali Bandara Husein untuk penerbangan internasional akan memberikan dampak luas terhadap kemajuan sektor perdagangan, UKM, pariwisata halal, pendidikan, hingga ekonomi digital.
"Kami siap menjadi mitra aktif yang menjembatani komunikasi antara Pemerintah Kota Bandung dengan mitra-mitra potensial dari Malaysia, termasuk maskapai dan investor sektor pendukung. Ini adalah momentum strategis yang harus dimanfaatkan secara optimal," ujar Zaha.
Zaha menyebut, pihaknya juga akan mengupayakan komunikasi lanjutan dengan maskapai penerbangan seperti AirAsia dan Batik Air Malaysia untuk melihat peluang pengaktifan kembali rute ini.(*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
Kadin Jabar Menilai Kondisi Geopolitik Dunia Berpengaruh pada Industri di Indonesia |
![]() |
---|
Bandung Kehilangan 800 Ribu Wisman Per Tahun, Wali Kota Farhan Berjuang Hidupkan Lagi Bandara Husein |
![]() |
---|
Dosen UNISA Bandung Edukasi Hidup Sehat Anak Migran Indonesia di Malaysia |
![]() |
---|
Bandara Husein Sastranegara Bandung Perlahan Bergeliat usai Susi Air Layani Sejumlah Rute |
![]() |
---|
Disparbud Jabar Gaungkan Smiling West Java di Pameran Pariwisata Terbesar Asia Tenggara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.