Komang Sri M dan Novela Rezha M Juara Sirnas Padel 2025 Bandung, PBPI: Banyak Talenta Muda

Pasangan Komang Sri M dan Novela Rezha M berhasil menjadi juara Sirkuit Nasional Padel 2025 seri kedua di Kelas Open di Bandung.

|
Tribun Jabar/ Lutfi Ahmad Mauludin
JUARA SIRNAS PADEL - Komang Sri M (kanan) dan Novela Rezha M berhasil menjadi juara Sirkuit Nasional Padel 2025 seri kedua di kelas open putri, yang digelar di Padel Hill, Bandung, Jumat (25/7/2025) hingga Minggu (27/7/2025). Pasangan ini berhasil menumbangkan pasangan Betrice Gumulya dan Kintan Pratiwi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Pasangan Komang Sri M dan Novela Rezha M berhasil menjadi juara Sirkuit Nasional Padel 2025 seri kedua di Kelas Open, di Padel Hill, Bandung, Minggu (27/7/2025). 

Komang dan Novela berhasil menumbangkan pasangan Betrice Gumulya dan Kintan Pratiwi.

Atas raihan prestasi ini, Komang dan Novela sangat bersyukur karena keringat dan kerja keras mereka berbuah manis di sirkuit nasional kali ini.

Bagi Komang, ini merupakan gelar juara keduanya karena sebelumnya di seri pertama Jakarta ia juga meraih gelar juara.

Komang mengaku tak ada kendala di turnamen kali ini, semua berjalan lancar, mulai dari persiapan, hingga akhirnya bisa mendapat hasil terbaik

Baca juga: Bek Persib Bandung Jadi Pemain Grade A Paling Top yang Perkuat Negara Beranking FIFA Tertinggi

"Persiapan untuk turnamen sekitar sebulan, latihan terus, tapi memang kerjaannya juga melatih padel setiap harinya," kata Komang, setelah pertandingan.

Menurut Komang, lawan terberat tentu di final, walaupun ia pernah menghadapinya bahkan pernah menjadi partnernya. Novela pun membenarkan pertandingan terberatnya saat laga final.

"Tapi semua juga berat sih, sebab lawannya semua hampir seimbang," kata Novela.

Sementara untuk seri ketiga di Surabaya, Komang belum bisa memastikan apakah akan ikut atau tidak karena dirinya ada rencana terbang ke Spanyol. Sedangkan partnernya, Novela, akan kembali mengikuti Sirnas Padel ini.

Di sini lain, ternyata kedua atlet padel cantik ini, awalnya merupakan atlet tenis. Komang mulai 4 tahun lalu menggeluti padel, sedangkan Novela baru satu tahun. 

"Awalnya saya terpaksa ke padel karena klub tempat saya bekerja baru buka padel, mau tak mau harus belajar. Tapi setelah kecebur jadi suka, jadi terus ke padel," kata Komang.

Sedangkan Novela mengaku, awalnya turun ke padel hanya coba-coba tapi jadi kepincut dan terus menggelutinya, hingga menjadi atlet padel profesional.

"Kalau saya (awal terjun ke padel) mungkin sekitar satu tahun lalu, pas padel baru booming di Jakarta, coba-coba main dan ternyata suk, lalu terus main fokus jadi propesional player," kata Novela.

Baca juga: Final Piala AFF U-23 2025 Gunakan VAR, Vietnam Senang dan Sebut Indonesia Tak Bisa Main Kotor

Menurut kedua atlet ini, padel dan tenis memiliki kesulitan yang sama, meski awalnya padel terlihat lebih mudah.

"Dua-duanya (tenis dan padel) juga susah, cuman padel awalnya seperti mudah, tapi lebih dalam susah juga, mulai belajar tekniknya, taktiknya, dan lainnya," ujar Novela.

Hal senada juga diucapkan oleh Komang, yang kini bekerja sebagai pelatih padel.

"Pas mulai mungkin gampang, tapi di next level lebih susah, teknik dan taktik harus dipelajari," ucapnya. 

Sirkuit nasional padel 2025 ini, selain mempertandingkan kelas open putri dan putra, di mana Pasangan putra dijuarai oleh Zar Lazahido dan Marc Bernils Garcia, juga mempertandingkan Kelas Bronze, dan Silver, Putra dan Putri.

Sebelumnya Sirnas Padel 2025 seri pertama digelar di Jakarta, seri kedua di Bandung, lalu seri ketiga di Surabaya, dan penutup serikeempat akan digelar di Bali.

Banyak Talenta Muda Potensial

Sekjen Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI), Bugi Setiawan, mengungkapkan bahwa gelaran putaran dua di Bandung fokus pada penyelenggaraan.

"Sesuai arahan dari Pak Ketua Umum PBPI, Bapak Gali Dimuntur Kartasasmita, untuk seri kedua ini kita sangat memfokuskan pada penyelenggaraan. Alasannya karena Bandung baru pertama menggelar even,"

"Tapi kami sangat kagum, kerjasama antara PB Pusat dengan Pengprov Jabar itu luar biasa. Kemudian di seri kedua ini kita melihat bahwa talenta-talenta pemain-pemain muda yang ada di Indonesia ternyata sangat mengejutkan," kata Bugi.

Walaupun padel ini merupakan olahraga yang masih baru, Bugi mengatakan, ternyata pemain-pemain Indonesia itu sangat cepat untuk beradaptasi.

"Kejutan-kejutan terlihat, beberapa pemain-pemain unggulan tumbang di perempat atau di quarter final. Dan saya rasa untuk prospek ke depannya, kita akan memiliki talenta-talenta muda yang sangat bisa menjanjikan," ujar dia.

Menurut Bugi, saat ini tugasnya sebagai pengurus federasi adalah menyiapkan atlet-atlet yang berbakat, yang akan dipentaskan di kejuaraan Asia, kemudian menuju olimpiade.

"Di dalam waktu dekat ini, kita juga akan membuat seleksi untuk pertandingan Asia Championship di Doha, Qatar di bulan Oktober," katanya.

Selain itu, menurut Bugi, antusiasmenya peserta naik dua kali lipat dibanding seri pertama di Jakarta.

"Di kelas open yang tadinya peserta di Jakarta 32 pair, di Bandung kita mendapatkan 64 pair (pasangan, red),"

"Kemudian untuk women's yang tadinya kita kira hanya sedikit, tapi ternyata bisa mendapatkan 16 pair. Sulit sekali untuk mendapatkan pemain-pemain open kategori di women’s, tapi ternyata di Bandung ini antusiasme nya luar biasa," tuturnya.

Terutama kata Bugi, penontonnya juga yang datang malah dua kali lipat dari seri Jakarta.

"Saya juga nggak menyangka kalau lapangan ini bisa penuh, bahkan parkir aja sulit. Jadi menurut saya Bandung akan menjadi salah satu barometer untuk padel di Indonesia. Saya harapkan seperti itu ke depannya," ucapnya.

Sebab memang terutama saat laga final digelar banyak penonton memenuhi padel Hill, mereka terlihat antusias menyaksikannya. Ada yang duduk di kursi yang telah disediakan, dan banyak juga yang berdiri karena tak kebagian tempat duduk.

Bugi mengatakan, untuk seri ketiga di Surabaya kesiapannya sudah mencapai 70 persen karena sebelum menghelat di Bandung,  sudah berkoordinasi dengan Pengprov Jatim.

"Kesiapannya itu sendiri, di Pengprov Jatim sudah memberikan tanggal untuk lapangan di tanggal 28 sampai tanggal 31 Agustus. Lapangan akan digunakan perhelatan di Graha Heidel Club, yang sudah memberikan privilege kepada kami untuk menghelat di tempat tersebut," ujar Bugi. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved