Dedi Mulyadi Tegaskan Lagi Alasan Larang Study Tour dan Perpisahan Sekolah, Ini Garis Besar Polemik

Dedi tengah merancang kebijakan sebagai solusi untuk menekan pengeluaran rutin orang tua berupa uang jajan sekolah anak.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
tribunjabar.id / M Rizal Jalaludin
LARANGAN STUDY TOUR - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali membeberkan alasan di balik kebijakan larangan study tour hingga perpisahan sekolah. Berikut ini garis besar polemik larangan study tour dan perpisahan sekolah yang dimulai dari kecelakaan maut rombongan sekolah SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, 11 Mei 2024. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali membeberkan alasan di balik kebijakan larangan study tour hingga perpisahan sekolah. 

Dikatakan Dedi, alasan utama di balik kebijakan itu ialah beban ekonomi orang tua siswa.

Sebab, kata dia, tidak sedikit orang tua yang memaksakan diri hingga meminjam uang ke bank emok atau pinjaman ilegal.

"Sebenarnya itu strategi saya, untuk menekan agar masyarakat Jabar tidak lagi pinjam untuk atas nama sekolah," ujar Dedi dikutip Tribun Jabar, Kamis (24/7/2025).

Kini, Dedi tengah merancang kebijakan sebagai solusi untuk menekan pengeluaran rutin orang tua berupa uang jajan sekolah anak.

Baca juga: KRONOLOGI Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Pemicunya Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana, 11 Tewas

Menurutnya, uang jajan anak keluarga kurang mampu saja bisa mencapai Rp15 ribu per hari.

Kondisi itu, jelas membebani orang tua. 

"Nah, bagaimana uang jajan Rp15 ribu itu ditekan, dengan pola MBG (makan bergizi gratis) misalnya kan. Atau bawa bekal dari rumah, kalau MBG-nya belum kebagian. Sehingga uang jajannya diarahkan untuk ditabungkan," ucapnya.

Pelajar menyantap makan bergizi gratis (MBG), di SMAN 20, Jalan Citarum, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (14/4/2025).
Pelajar menyantap makan bergizi gratis (MBG), di SMAN 20, Jalan Citarum, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (14/4/2025). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Tabungan dari uang jajan siswa itu, kata dia, dapat digunakan untuk kepentingan lebih besar. Salah satunya, pembiayaan rumah untuk tempat tinggal mereka.

"Kalau anak-anaknya nanti sudah punya jiwa struggle, tidak usah jajan. Tetapi yang penting orangtuanya bisa cicil rumah. Nanti dalam waktu tidak terlalu lama, orang Jabar itu pada punya rumah," katanya.

Awal Mula Larangan Study Tour

Larangan study tour itu bermula dari beberapa insiden tragis yang melibatkan rombongan study tour atau perpisahan sekolah.

Puncaknya adalah musibah kecelakaan maut bus rombongan sekolah SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat di Ciater, Subang, 11 Mei 2024.

Berita kecelakaan maut di Ciater bisa dibaca di artikel ini.

Dalam musibah kecelakaan maut itu, sebanyak 11 orang tewas.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved