Dedi Mulyadi Diminta Turun Tangan, dari 26 Juta Rumah Tak Layak Huni, Sebagian Besar Ada di Jabar

Maruarar menyebutkan, Kementerian PKP telah meluncurkan program Pembiayaan Mikro Perumahan (Pembiayaan Home).

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Ravianto
ahya nurdin/tribun jabar
MENTERI ARA - Menteri PKP, Maruarar Sirait menyerahkan kunci rumah subsidi kepada 20 penerima program KPR FLPP dari Bank BJB, Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Rabu (23/7/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mendorong Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk segera mengeluarkan kebijakan strategis di bidang perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 

Langkah ini, kata dia, dinilai penting mengingat masih banyak warga Jawa Barat yang tinggal di rumah tidak layak huni.

"Investor memang perlu diberi karpet merah, tapi masyarakat kecil juga harus mendapatkan perhatian yang sama. Mereka berhak atas tempat tinggal yang layak," kata Maruarar saat kunjungan kerja ke rumah kediaman Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Selasa (22/7/2025) malam.

Ia mengatakan, data dari Kementerian PKP mencatat, saat ini terdapat sekitar 26,9 juta unit rumah tidak layak huni di seluruh Indonesia, dan mayoritas berada di wilayah Jawa Barat

Hal ini, lanjut dia, menunjukkan urgensi tinggi bagi pemerintah daerah untuk segera bertindak.

"Ini bukan pekerjaan satu pihak saja. Kita harus bergerak bersama untuk memastikan rakyat miskin bisa tinggal di rumah yang layak," ujarnya.

Menurut Maruarar, kemiskinan menjadi faktor utama banyaknya rumah tak layak huni

Ironisnya, ia mengatakan, masyarakat miskin kerap menjadi sasaran empuk rentenir atau yang dikenal sebagai "bank emok", yang justru semakin mencekik kondisi mereka.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Maruarar menyebutkan, Kementerian PKP telah meluncurkan program Pembiayaan Mikro Perumahan (Pembiayaan Home).

Program ini, kata dia, dirancang agar warga bisa memperoleh pinjaman dengan cara mudah, murah, dan cepat, tanpa harus bergantung pada rentenir.

"Melalui program ini, kami ingin memberikan harapan baru. Solusi yang konkret dan manusiawi, agar rakyat kecil bisa lepas dari jeratan rentenir dan tinggal di rumah yang lebih layak," ucapnya.

Dengan dukungan dan kebijakan yang berpihak dari pemerintah daerah, ia berharap, impian masyarakat Jawa Barat untuk memiliki hunian yang aman dan nyaman bisa segera terwujud.(*)

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved