Suasana Tak Biasa di Sukabumi Hari Ini, Puluhan Perempuan Berlenggak-lenggok Kenakan Kebaya Memikat
Puluhan ibu-ibu tampak anggun hilir mudik mengenakan kebaya Kartini tempo dulu dan kebaya modern yang dihiasi pernak-pernik cantik.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Pagi yang biasanya dipenuhi hiruk-pikuk pegawai berseragam dinas di awal pekan, Senin (21/07/2025), tampak berbeda di Jalan Suryakencana, Kota Sukabumi.
Kali ini, pemandangan yang tak biasa mencuri perhatian warga, puluhan ibu-ibu tampak anggun hilir mudik mengenakan kebaya Kartini tempo dulu dan kebaya modern yang dihiasi pernak-pernik cantik.
Pemandangan ini seolah membawa ingatan kembali ke masa lampau, ketika kebaya menjadi pakaian sehari-hari para perempuan di tanah Jawa, termasuk budaya Sunda.
Baca juga: Mengintip baju Pengantin Megawati Hangestri, Pernikahan Adat Jawa, Payet Indah di Kebaya Hitam
Ternyata, di balik suasana unik itu, tengah berlangsung pertemuan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) di sebuah kafe di kawasan Suryakencana.
Diiringi alunan musik keroncong, para perempuan dari berbagai generasi tampil dalam sesi peragaan busana, berjalan lenggak-lenggok mengenakan kebaya, membangkitkan nuansa abad ke-19 yang klasik dan elegan.
Acara tersebut menjadi momen penting dengan dilantiknya pengurus PBI Cabang Sukabumi Raya.
Ketua Umum PBI, Rahmi Hidayati, mengungkapkan, organisasi ini telah berdiri sejak 2014 dengan misi utama mengajak perempuan Indonesia untuk kembali bangga mengenakan kebaya.
"Organisasi PBI didirikan untuk melestarikan dan mempromosikan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia, serta memperkuat identitas perempuan Indonesia," ujarnya, seusai acara.
Rahmi juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung gerakan ini, khususnya di ranah pendidikan dan kebijakan budaya lokal.
"Kita berharap dari segi politis, pemerintah Sukabumi bisa mendukung dan menerapkan penggunaan kebaya di lembaga pendidikan," tambahnya.
Sementara itu, Ketua PBI Sukabumi Raya, Fona Melania, menyebut gerakan berkebaya sebagai langkah positif yang layak mendapat perhatian luas karena membawa banyak manfaat, mulai dari sosial-budaya hingga ekonomi.
Baca juga: Sosok Intan Avantie, Perancang Kebaya Cinta Laura di Festival Film Cannes 2025, Curi Perhatian
"Keberadaan para pengrajin dan pembuat kebaya yang terus tumbuh, serta munculnya pusat-pusat kerajinan, membuktikan bahwa gerakan ini ikut menggerakkan roda perekonomian rakyat," jelas Fona.
Ia juga mengajak generasi muda untuk tidak malu mengenakan kebaya sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya bangsa.
"Kami berharap di Sukabumi ini, generasi muda bisa tertarik dan bangga memakai kebaya sebagai simbol budaya dan jati diri," tutupnya.
Waspada Modus Salah Transfer: Data Pasutri di Sukabumi Diduga Dicuri, Disalahgunakan Pinjol Ilegal |
![]() |
---|
Tawuran Pelajar di Nanggeleng Sukabumi Makan Korban, 1 Anak Luka Serius, Masih Dirawat di RS |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Tawuran Pelajar di Nanggeleng Sukabumi, 2 Anak Putih-Abu Diserang Kelompok Lain |
![]() |
---|
Pendaftaran PPPK Dibuka, Pemohon SKCK di Sukabumi Membludak, Petugas Lembur sampai Dini Hari |
![]() |
---|
24 Ribu Warga Kota Sukabumi Masih Miskin, Mahasiswa Tagih Janji Pencabutan Tunjangan DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.