Berita Viral

Sosok SP, Pensiunan PNS di Boyolali Rantai 4 Anak di Rumahnya Dalih Ajari Agama

Sosok pensiunan di Boyolali, Jawa Tengah, berinisial SP (65) menggemparkan warga setelah merantai empat anak di rumahnya.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunSolo.com/Tri Widodo
KEKERASAN PADA ANAK - Foto kiri menunjukkan rumah pelaku yang merantai empat anak di rumahnya, di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Senin (14/7/2025). Foto kanan menunjukkan Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Joko Purwadi saat konferensi pers soal kasus dugaan penganiayaan terhadap anak tersebut pada Senin (14/7/2025). 

TRIBUNJABAR.ID - Sosok pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di Boyolali, Jawa Tengah, berinisial SP (65) menggemparkan warga setelah merantai empat anak di rumahnya.

Dilansir dari TribunSolo, peristiwa ini terungkap oleh salah satu warga sekitar kediaman SP di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, digegerkan oleh temuan miris, Minggu (13/7/2025).

Menurut Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Mukhsin, bocah berinisial MAF (11) terpergok mondar-mandir di masjid pada Minggu dini hari pukul 01.30 WIB.

Kemudian, warga yang menjadi saksi itu pun mengantar MAF pulang ke kediaman SP.

Alangkah terkejutnya warga ketika melihat ada tiga anak lainnya dalam kondisi tertidur di luar ruangan dengan kaki mereka yang dirantai.

SP ternyata menganiaya empat orang anak yakni SAW (14) dan IAR (11), kakak beradik dari Kabupaten Semarang.

Selain itu, dua lainnya adalah MAF (11) dan adiknya VMR (6) asal Kabupaten Batang.

Lantas, siapakah sosok SP?

Baca juga: 4 Pelaku Penganiayaan di Depan Itenas Bandung Ditangkap, Ini Perannya, Tendang hingga Pukul Korban

Dirangkum dari TribunSolo, SP adalah pensiunan PNS. Saat itu, ia mengambil pensiun dini.

Sementara, istri SP saat ini bekerja sebagai ASN di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.

‎Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Mukhsin mengungkapkan, SP dikenal sebagai pribadi tertutup.‎

Menurut Bagus, SP kerap enggan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

"SP itu jarang bergaul dengan warga. Orangnya tertutup dan terkesan keras," kata Muhksin kepada wartawan, Senin (13/7/2025), dikutip dari TribunSolo.

Sikap keras SP juga telah lama menjadi buah bibir warga di lingkungan tempat tinggalnya.

Bagus bercerita, suatu hari tetangga SP berniat membantu SP mengangkat jemuran pakaian saat hujan turun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved