Berita Viral
Kisah Pilu Dea Anak Nelayan di Bali Diterima di ITB Rumahnya Mau Digusur, Punya Tumpukan Piagam
Inilah sosok Dea anak nelayan di Bali berhasil diterima di kampus bergengsi di Institut Teknologi Bandung (ITB) di saat rumahnya terancam digusur
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Dea anak nelayan di Bali berhasil diterima di kampus bergengsi di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pencapaian yang diraih Dea ini bukan sekadar kebanggaan, melainkan juga menjadi harapan baru untuk membawa perubahan nasib keluarganya.
Bagaimana tidak, Dea diterima menjadi di ITB di saat rumahnya terancam digusur.
Diterimanya Dea di ITB membuktikan bahwa di bawah tekanan dan keterbatasan ekonomi tak menjadi penghalang untuk menempuh pendidikan tinggi.
Baca juga: Viral, Kisah Sursanah Pedagang Keliling Kacangnya Diborong Raffi Ahmad, Klarifikasi Dapat Bantuan
Baru-baru ini kisah pilu Dea, anak nelayan diterima di ITB ini viral dibagikan akun Instagram Dosen ITB, Imam Santoso, dikutip Tribunjabar.id, Selasa (15/7/2025).
Imam Santoso terkejut saat melihat kondisi rumah Dea yang berada di pesisir pantai Bali.
Dosen ITB itu juga syok saat mengetahui kisah pilu keluarga Dea yang rumahnya terancam tergusur.
"Dari rumah yang mau digusur di pesisir antai Bali, ada Dea anak nelayan juara debat nasional piala MK dan keterima FTI, ITB," tulis Imam.
Dalam tayangan video yang dibagikan, Dea menangis terharu saat didatangi langsung tim ITB dan Paragon Corp.
Keluarga Dea pun menyambut hangat dengan mempersilakan tim melihat kondisi rumah mereka.
Sementara gadis Bali itu pun tampak masih tak percaya jika dirinya bisa berkuliah di ITB.
Padahal Dea sendiri memiliki segudang prestasi.
Bahkan tim ITB dan Paragon Corp mendapati fakta mengejutkan saat melihat tumpukan Piagam Penghargaan yang milik Dea.
"Piagam satu lantai tidak muat. Benar-benar Mutiara dari Bali," tulis Imam Santoso.
Tak ayal, setumpukan prestasi Dea tersebut dapat mengundang kedatangan tim ITB dan Paragon Corp tersebut untuk memberikan beasiswa pendidikan kepada Dea selama kuliah di ITB.
Dea siswi lulusan SMAN 1 Singaraja, Bali tersebut merupakan siswi berprestasi.
Jajaran piala hingga setumpukan Piagam Penghargaan di rumah Dwa berhasil membuat tim dan Imam Santoso melongo kagum.
Satu di antara jajaran piala tersebut adalah piala dari Mahkamah Konstitusi (MK) saat Dea Juara Debat Nasional.
Diketahui Dea diterima di Fakultas Teknologi Industri (FTI).
Di tengah keterbatasan ekonomi, Dea menceritakan motivasinya untuk berjuang meraih pendidikan tinggi tak leas dari kondisi keluarganya.
Selain itu, Dea juga termotivasi berkuliah di TB dari sosok senior di SMA-nya.
Sosok senior Dea itu adalah Nyoman Adi Arsana yang amsuk ITB pada tahun angkatan 1999.
Dea mengatakan senironya itu kerap memberikan motivasi dan kiat-kiat agar masuk ITB.
Hal tersebut memompa semangat Dea untuk meraih cita-citanya.
Selain itu, Dea juga termotivasi karena melihat orangtuanya yang bertaruh nyawa di laut.
Dalam lubuk hati yang terdalam, Dea selalu mengkhawatirkan kondisi ayahnya ketika melaut.
Dengan kondisi itu, Dea berpikir bahwa pendidikan menjadi harapan dan pembuka jalan dirinya untuk mengubah nasib keluarganya.
Baca juga: Kisah Sahdan Arya Ketua RT Muda di Jakarta Viral, Baru Dua Bulan Menjabat Gebrakannya Tuai Puijan
Kisah Avan Anak Pedagang Es Lolos Masuk ITB
Sebelumnya kisah inspiratif juga datang dari Avan, anak pedagang es yang lolos masuk ITB.
Kisah Avan juga viral setelah dibagikan oleh dosen ITB sekaligus influencer Pendidikan, Imam Santoso melalui Instagramnya, Senin (7/7/2025).
Imam Santoso pun tampak mengunjungi kediaman Avan dan keluarganya.
Saat hendak memasuki rumah Avan, Imam sempat mengira itu toko piala.
Pasalnya, di dalam rumah Avan begitu banyak piala yang tertata rapi di etalase.

"Awalnya dikira toko piala, ternyata ini rumah anak Ponorogo yang baru keterima ITB," tulis Imam Santoso, dikutip Tribunjabar.id, Selasa (8/7/2025).
Kedatangan Imam Santoso pun disambut baik oleh Avan dan keluarganya.
Ayah Avan, Eko, sehari-hari berjualan es keliling.
Begitupun dengan Ibu Avan, Umi, juga berjualan es keliling di tempat yang berbeda.
Ternyata, piala yang berjejer di alam rumah itu adalah milik Avan, yang meruapakan siswa SMAN 1 Ponorogo baru lolos Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB).
Tidak hanya piala, orang tua Avan menyimpan banyak piagam milik anaknya dengan rapi di sebuah map.
Penghargaan yang didapatnya itu mulai dari SD hingga SMA.
Keterbatasan ekonomi tidak menghalangi Avan untuk terus berprestasi.
Kini, Avan pun mendapatkan apresiasi dari Paragon Corp, mulai dari laptop, produk paragon, hingga uang tunai untuk bekal awal merantau ke Bandung.
Avan tampak terharu memeluk ibunya saat mendapatkan bantuan.
Kisah Avan pun langsung menuai beragam komentar warganet.
@din***.
Masyaallah tabarakallah definisi low cost maintenance but high performance
@ind***.
Hebat... Salut.. tetap semangat.. buat perusahaan2 besar tolong bantu dia smpai lulus kuliah
@pup***.
Saya selalu penasaran ingin tahu siapa sosok ibu hebat dibalik kisah2 anak cerdas kebanggan bangsa...krn tidak bs dipungkirin warisan cerdas dr ibu, dan madrasah awal pendidikan di rmh adalah ibu, sehat dan sukses terus anak hebat.
(Tribunjabar.id/Hilda Rubiah/Salma Dinda Regina)
Viral Pemilik Toko Online Curhat Barang Returan Diduga Dijual Oknum Kurir Ekspedisi, J&T Buka Suara |
![]() |
---|
Viral, Restoran Mie Gacoan Digeruduk Polisi Cari Pendemo DPR saat Ricuh, Karyawan & Pelanggan Kesal |
![]() |
---|
Sosok Moh Zaini, Pria yang Rela Bayar Rp2,5 Juta Demi Rasakan Naik Keranda, Tubuh Dibalut Kain Kafan |
![]() |
---|
Nasib Lurah Manggarai Selatan Dikira Anggota DPR, Sidik Diamuk Massa Demo hingga Rugi Rp 60 Juta |
![]() |
---|
Viral Warga Serang Rumah Terduga Penculik Anak di Susukan Cirebon, Bambu 'Melayang' ke Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.