Nazriel Alfaro Syahdan, Wonderkid Akademi Persib Resmi Naik Kelas: Modal Performa Konsisten

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib kembali menegaskan visinya soal regenerasi jangka panjang. Menyongsong kick‑off Liga 1 2025/2026, klub kebanggaan Bobotoh itu meresmikan promosi salah satu aset akademinya, Nazriel Alfaro Syahdan, ke skuad utama.

Gelandang kelahiran Bandung, 1 Februari 2008, tersebut hadir sebagai representasi sukses jalur pembinaan internal Maung Bandung — sebuah sistem yang kini kian teruji.

Sebagai Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan menegaskan bahwa naiknya Nazriel bukan keputusan instan, melainkan buah rencana berjenjang yang telah disusun manajemen.

"Selamat bergabung untuk Nazriel di tim senior. Ini bukan hanya langkah besar dalam kariernya, tapi juga wujud nyata keberlanjutan program pembinaan kami. Kami berharap kemampuan Nazriel terus berkembang dan semakin matang di lingkungan tim utama," ujar Adhitia dilansir laman klub.

Nazriel mulai mencuri sorotan ketika menjadi motor lini tengah Persib U‑18 di ajang Elite Pro Academy 2024/2025.

Permainannya yang konsisten dan dewasa menghadirkan keseimbangan bagi tim sekaligus memikat radar pelatih Tim Nasional Indonesia U‑17. Bersama Garuda Muda, bakat berusia 17 tahun itu ikut mematri tiket putaran final Piala Dunia U‑17 2025, capaian yang mempertebal reputasinya di level usia.

Perlahan namun pasti, atmosfer kompetisi senior pun sudah ia rasakan. Sepanjang musim lalu, pelatih kepala Bojan Hodak kerap mengikutsertakan Nazriel dalam sesi latihan tim inti, bahkan mencantumkan namanya di daftar susunan pemain laga pekan ke‑33 Liga 1 2024/2025 kontra Persita Tangerang.

Panggung berikutnya hadir di Piala Presiden 2025, ketika Hodak akhirnya memberi menit debut resmi.

Implementasi regulasi anyar Liga 1 yang mewajibkan tiap klub menurunkan pemain di bawah 21 tahun setiap pertandingan menambah lebar jalan bagi Nazriel untuk mencatat menit bermain reguler musim depan. Dengan catatan, ia mampu mempertahankan intensitas kerja dan daya saing di tengah barisan senior Persib yang lebih sarat pengalaman.

Di balik sorotan pencapaian, suasana batin sang pemain pun penuh semangat.

"Alhamdulillah, Nazriel sangat bangga bisa bergabung di tim senior Persib. Sebagai pemain muda dan bisa mendapat kepercayaan dari tim besar seperti Persib pasti jadi satu kebanggaan. Bukan hanya buat Nazriel, tapi juga keluarga," ungkap pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut.

Sebagai lulusan murni Akademi Persib, Nazriel menyampaikan apresiasi tulus kepada manajemen dan jajaran pelatih. Ia sadar, promosi di usia belia merupakan kesempatan langka yang harus dibayar dengan kerja keras berlipat.

"Untuk manajemen dan juga tim pelatih Nazriel mengucapkan terima kasih banyak karena sudah memberikan kesempatan ini. Di usia Nazriel yang masih 17 tahun, tentunya ini menjadi sebuah tantangan dan siap berlatih lebih keras lagi agar bisa masuk ke tim inti Persib," katanya.

Langkah menaikkan Nazriel—serta sederet talenta akademi lain yang segera menyusul—merupakan sinyal tegas arah strategi klub. Persib ingin skuad masa depannya bertumpu pada produk internal, sehingga identitas permainan dan budaya kerja tim bisa terjaga secara organik.

Penambahan energi muda di sektor tengah juga diyakini memberi variasi taktik sekaligus opsi rotasi ketika kompetisi memasuki periode padat.