Berita Viral
Sosok Waluyo, Iseng-iseng Jual Cangkang Telur Bisa Cuan Rp3,6 Juta Sebulan, Modal Rp0
Inilah sosok Waluyo, pria di Gunung Kidul, Yogyakarta yang bisa meraup cuan Rp3,6 juta sebulan tanpa modal dari menjual cangkang telur.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Waluyo, pria di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang bisa meraup cuan Rp3,6 juta sebulan tanpa modal dari menjual cangkang telur.
Awalnya, Waluyo membagikan kisah menariknya tersebut melalui akun media sosial Threads @quarts.22 pada Senin (7/7/2025).
"Dapet 3,6jt sebulan cuma karena iseng ngumpulin kulit telor. Jadi tiap makan telur pun ga kubuang. Eh ternyata bisa cuann juga. Ini yang gw lakuin," tulisnya.
Unggahan itu juga menunjukkan cangkang telur yang telah berbentuk remahan di dalam sebuah plastik.
Siapa sangka, kisah tersebut menarik perhatian warganet karena adanya potensi tersembunyi dari limbah rumah tangga.
Awal Mula Jualan
Waluyo adalah seorang pengusaha bakso telur. Ide berjualan cangkang telur itu tak terlepas dari usahanya tersebut.
Sekitar dua sampai tiga tahun lalu, Waluyo mulai merasa sayang membuang cangkang telur yang menumpuk di rumahnya.
Baca juga: Viral Pantun Wisudawan Terbaik UMSU Colek Rektor soal Beasiswa S2, Langsung Dibalas di Atas Panggung
"Terus saya bingung mau dikemanain. Kalau dibuang sepertinya enggak tega (eman-eman). Nah, di situ timbul ide," ujar Waluyo, Kamis (10/7/2025), dikutip dari Kompas.com.
Untuk berjualan cangkang telur, Waluyo hanya perlu mengeluarkan modal rasa penasaran dan ponselnya saja.
Ia mencari informasi di internet hingga menggunakan teknik Search Engine Optimization (SEO) untuk mempelajari manfaat cangkang telur.
"Saya pelajari SEO benarnya kulit telur ini kandungannya apa aja sih. Ternyata, kandungan kalsiumnya sangat tinggi," katanya.
"Ini pasti banyak sekali kegunaannya dan pasti banyak yang membutuhkannya," imbuhnya.
Buka Lapak
Setelah mengumpulkan cukup informasi, Waluyo pun mulai membersihkan, menumbuk, dan mengemas cangkang telur itu dalam plastik.
Awalnya, Waluyo sempat kebingungan ke mana ia harus menjual cangkang telur tersebut.
Tak pantang menyerah, Waluyo akhirnya membuka lapak di marketplace.
"Ternyata peminat lumayan banyak di marketplace, saya sampai kewalahan soal stok," ungkap Waluyo.
Tingginya peminat yang tak ia sangka-sangka membuat Waluyo akhirnya melibatkan ibu-ibu di sekitar rumah.
Ia membeli cangkang telur bekas dari mereka, menciptakan ekosistem ekonomi kecil yang membantu tetangga ikut merasakan manfaat.
"Setelah laku di pasaran, saya coba menjadikan limbah itu menjadi bentuk lain, dengan cara saya giling halus, alhamdulillah pembeli makin banyak," ujarnya.
Adapun, para pembeli cangkang telur ini biasanya menggunakan "limbah" tersebut untuk kerajinan kaligrafi, pupuk tanaman, media tanam anggur, hingga campuran pakan ternak.
Baca juga: Lagunya Viral karena Tren Aura Farming Bocah Pacu Jalur, Melly Mike Bakal ke Riau: Salam Kayuh
Tak Selalu Mulus
Waluyo mengaku, usahanya berjualan cangkang telur ini tidak selalu berjalan mulus.
"Jadi pas awal jual di marketplace itu tidak mudah. Awalnya, saya buka dan jual di Shopee itu sampai 4-5 bulan baru mulai ada yang tanya," kenangnya.
"Sebulan kemudian, baru ada satu orang yang beli. Setelah berjalan, malah terkendala dengan stok," tambahnya.
Biasanya, Waluyo menghubungi para penjual kue langganan agar mendapatkan cangkang telur dari mereka untuk mengatasi masalah stok.
"Akhirnya saya berusaha hubungi tukang kue yang biasa pake telur, agar kulit telur dikumpulin dan dijual ke saya," sambungnya.
Modal Rp0
Menariknya, Waluyo memulai semua ini tanpa modal sepeser pun.
"Kalau boleh jujur, modal saya Rp 0, nol rupiah, itu kalau modal awal hehehe," ungkapnya malu-malu.
"Karena awalnya cuma limbah sendiri, maka saya bisa bilang tanpa modal, karena daripada dibuang mending dijual," lanjutnya.
Dengan sistem putar modal dari hasil penjualan awal, ia kini rutin membeli cangkang dari ibu-ibu sekitar maupun pedagang kue.
Hasilnya, sejak 2024 hingga sekarang, penghasilannya stabil di angka Rp 3,6 juta per bulan.
"Alhamdulillah, sejak 2024 itu penjualan sudah mencapai Rp 3,6 juta per bulan sampai sekarang," ujarnya dengan senyum.
"Tidak menyangka, dari limbah ternyata bisa jadi rezeki untuk mencukupi kebutuhan harian dan anak, istri," pungkas Waluyo.
(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Retia Kartika Dewi)
Baca artikel menarik Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Viral Pemilik Toko Online Curhat Barang Returan Diduga Dijual Oknum Kurir Ekspedisi, J&T Buka Suara |
![]() |
---|
Viral, Restoran Mie Gacoan Digeruduk Polisi Cari Pendemo DPR saat Ricuh, Karyawan & Pelanggan Kesal |
![]() |
---|
Sosok Moh Zaini, Pria yang Rela Bayar Rp2,5 Juta Demi Rasakan Naik Keranda, Tubuh Dibalut Kain Kafan |
![]() |
---|
Nasib Lurah Manggarai Selatan Dikira Anggota DPR, Sidik Diamuk Massa Demo hingga Rugi Rp 60 Juta |
![]() |
---|
Viral Warga Serang Rumah Terduga Penculik Anak di Susukan Cirebon, Bambu 'Melayang' ke Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.