Potret Suram SMK Swasta di Cirebon: Punya 25 Kelas dan 28 Guru, Tapi Siswa Baru Cuma 11 Orang

Di tengah menurunnya minat siswa baru ke sekolah swasta, suasana di SMK Veteran Cirebon terasa sunyi. Semangat belajar para siswa mulai memudar.

Tribuncirebon.com / Eki Yulianto
Bangunan SMK Veteran di Jalan Pemuda, Cirebon. 

“Saya melihat ibu sama bapak saya sih. Kayak istilahnya mau bantu orang tua."

"Soalnya sebagai anak juga harus balas kebaikan orang tua,” jelas dia, lirih.

Terkait kebijakan Pemprov Jawa Barat yang membolehkan sekolah negeri menampung hingga 50 siswa per kelas, Arie mengaku belum mengetahui secara pasti. 

Namun menurutnya, jika kebijakan itu berdampak buruk terhadap sekolah swasta seperti SMK Veteran, maka hal itu dirasa kurang adil.

“Kalau kebijakan itu diterapin dan bikin siswa baru makin turun di sekolah swasta, menurut saya itu kurang adil."

"Dan tentu makin nggak semangat buat teman-teman untuk belajar,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya keberadaan teman dalam proses belajar.

“Kalau kurang teman sih kerasa banget. Apalagi siswanya sedikit ya. Peribahasanya kan, banyak teman banyak ilmu,” ujarnya.

Arie berharap kondisi sekolahnya bisa membaik di masa mendatang.

Ia ingin melihat SMK Veteran Cirebon kembali ramai siswa dan tetap mampu bersaing dengan sekolah negeri.

“Harapan saya sih, semoga sekolah ini pas saya lulus makin ramai siswanya."

"Sekolah swasta di manapun tetap imbang sama negeri, biar adil,” ucap Arie.

SMK Veteran Cirebon sendiri memiliki empat jurusan, yaitu Pemasaran, Perkantoran, Teknik Jaringan Komputer dan Akuntansi.

Meski suasana belajar mulai sepi, Arie tetap memupuk harapan menjadi pengusaha kelak.

“Makanya saya terus menekuni pembelajaran. Cita-cita saya jadi pengusaha,” jelas dia. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved