Disbudpar Sudah Memiliki Bayangan Sulap Teras Cihampelas Bandung Agar Jadi Perhatian Lagi

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung telah memiliki gambaran agar Teras Cihampelas jadi perhatian lagi jika sudah direnovasi.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
tribunjabar.id / Hilman Kamaludin/ARSIP
DIRENOVASI - Teras Cihampelas di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, bakal direnovasi agar menarik perhatian masyarakat untuk mengunjunginya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung telah memiliki gambaran agar Teras Cihampelas jadi perhatian lagi jika sudah selesai direnovasi.

Saat ini kondisi Teras Cihampelas sudah sepi pengunjung dan nyaris terbengkalai akibat tempatnya kurang nyaman. Banyak kios para pedagang yang tutup dan dipenuhi dengan aksi vandalisme.

Kepala Disbudpar Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, mengatakan, agar menarik pengunjung ke Teras Cihampelas, bisa dengan cara diadakan event. Kemudian memperbanyak kuliner, fesyen, hingga pertunjukan seni mengingat di Kota Bandung banyak sekali seniman.

"Jadi konsepnya saling menguntungkan, mutualisme. Nanti saya kebayang ada jadwal (event) dan lain-lain. Tapi, kita tunggu karena dirigennya Pak Wali," ujar Adi saat ditemui di Teras Cihampelas, Jumat (11/7/2025).

Tahap awal, kata Adi, konsep Teras Cihampelas ini harus public space dengan kondisi yang aman dan nyaman. Setelah itu baru dipikirkan konsep lain agar pengunjungnya semakin banyak.

Baca juga: Sudah Masuk Tahap Teknis, Renovasi Teras Cihampelas Bandung Perhatikan Kekuatan Konstruksi

"Baru setelah itu nunggu dari beliau bergerak ke UKM dan kami dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga akan sama, bergerak," kata Adi.

Dengan kondisi yang aman dan nyaman juga, kata Adi, nantinya bakal menarik perhatian pengunjung. Sehingga jika kondisi tersebut sudah terjadi, maka bisa dipikirkan untuk menentukan konsep yang lain.

"Jika konsep awalnya open space, ada ruang terbuka publik nyaman, itu sudah terjadi maka itu bisa dipikirkan bagaimana dan apa yang nanti bisa mengisi keperluan pengunjung," ucapnya.

Kata dia, agar bisa menarik perhatian pengunjung ke Teras Cihampelas ini perlu ada kolaborasi dari setiap perangkat daerah di lingkungan Pemkot Bandung.

"Nanti kita tunggu. Kata Pak Wali tunggu sinyal (arahan), tapi konsepnya kolaborasi, bukan hanya satu perangkat daerah, kita bergerak bersama," kata Adi. 

Baca juga: Respons Wakil Ketua DPRD Soal Farhan yang Tolak Usulan Gubernur untuk Bongkar Teras Cihampelas

Tak dibongkar

Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memutuskan tidak akan membongkar Teras Cihampelas yang sempat diusulkan oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, beberapa waktu lalu.

Keputusan tersebut diambil setelah pihaknya melakukan kajian matang. Farhan pun lebih memilih merenovasi Teras Cihampelas agar kondisinya yang kini terbengkalai bisa bersih dan nyaman bagi pengunjung.

Farhan mengatakan, wacana terkait pembongkaran Teras Cihampelas tersebut sebetulnya sudah ada sejak dia dilantik menjadi Wali Kota Bandung. Dia saat itu langsung melakukan berbagai macam kajian.

"Kajian hukumnya berat, satu kita sudah appraisal, itu (nilai) sebenarnya Rp 80 miliar. Kedua, saya mesti memberikan alasan yang sangat kuat menyangkut kemaslahatan dan kemudaratan," ujar Farhan di Taman Lalu Lintas, Selasa (8/7/2025).

Kajian tersebut, kata Farhan, dilakukan oleh beberapa dinas terkait dengan melibatkan konsultan profesional yang dibayar menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung.

"Nah, sehingga alasan apapun yang saya berikan itu harus kuat. Kalau saya bilang keluarkan duit untuk konsultan, tapi saya akan membongkar, itu enggak boleh. Saya bisa kena BPK, kayaknya," kata Farhan.

Baca juga: Makna Teras Cihampelas bagi Pengunjung Setianya, Diharapkan Tidak Dibongkat Seperti Usulan KDM

Farhan mengatakan, terkait wacana itu pihaknya juga sudah konsultasi dengan beberapa alih hukum pemerintahan. Hasilnya bahwa satu barang milik daerah yang masih berfungsi dengan baik dan nilainya di atas Rp 5 miliar sebaiknya tidak dibongkar.

"Karena jalur hukum dan politiknya sangat panjang, bisa dibayangkan, kalau proses itu (dibongkar) kita ambil, itu butuh waktu enam bulan sejak saya bilang harus dibongkar," ucapnya.

Atas hal tersebut, pihaknya memutuskan tidak akan membongkar Teras Cihampelas meski hal tersebut sudah diusulkan oleh Dedi Mulyadi karena risiko melanggar hukumnya memang lebih tinggi.

"Enggak (akan dibongkar), terima kasih masukannya," kata Farhan.

Baca juga: Menolak Dibongkar: Pedagang Minta Teras Cihampelas Dibenahi, Bukan Dihilangkan

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, meminta Pemkot Bandung tidak terburu-buru menentukan langkah terkait usulan pembongkaran Teras Cihampelas. Usulan itu disampaikan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.

Teras Cihampelas berkonsep skywalk sepanjang 450 meter tersebut sudah terbengkalai dan tampak sepi. Beberapa bagian sudah tampak kusam, bahkan kios pedagang kaki lima (PKL) juga kosong karena sudah sepi pengunjung.

Asep mengatakan, banyak ahli yang bisa dimintai pendapatnya untuk menentukan langkah dan kajian terkait penanganan Teras Cihampelas tersebut.

"Di Bandung banyak ahli, perlu juga ditanyakan ke ahli tata kota, harus seperti apa baiknya ke depan untuk Teras Cihampelas. Kita ingin Bandung ini lebih baik, lebih nyaman," ujar Asep Mulyadi, Jumat (4/7/2025).

Baca juga: Teras Cihampelas Diusulkan Dibongkar karena Masalah Penetapan Tata Ruang, Sementara Direvitalisasi

Menurutnya, apa yang dulu sudah dirancang untuk menentukan nasib Teras Cihampelas ini memang perlu dikaji terkait rancangannya agar keberadaannya bisa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

"Ketika sekarang ada wacana yang bergulir terkait Teras Cihampelas, akan jauh lebih baik dikaji, kira-kira harus seperi apa sebaiknya," katanya.

Ia mengatakan, dalam penataan Teras Cihampelas itu pasti ada pro dan kontra. Namun yang terpenting, Pemkot Bandung bisa menyempurnakan kondisi skywalk tersebut.

"Kita cari kesempurnaannya karena menyempurnakan itu mudah-mudahan lebih banyak manfaatnya buat kita semua," ucap Asep.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menilai keberadaan Teras Cihampelas yang dibangun pada 2017 ada masalah dalam menetapkan tata ruang hingga akhirnya berujung terbengkalai.

Farhan mengatakan, dampaknya tak hanya menyebabkan kemacetan, tetapi kelestarian di kawasan itu juga menjadi terganggu.

Baca juga: Respons Walkot Bandung Farhan soal Tantangan Dedi Mulyadi Bongkar Teras Cihampelas, Ambil Langkah

"Dampaknya Jalan Cihampelas yang harusnya bisa kita lestarikan sebagai salah satu jalan bersejarah dengan pagar-pagar, pohon yang luar biasa, tapi dengan adanya Teras Cihampelas sempat terganggu," ujar Farhan.

Atas kondisi tersebut, kata dia, ada yang menyarankan bahwa Teras Cihampelas ini harus dilakukan pelepasan aset. Tetapi hal itu tidak akan mudah karena mesti dibicarakan dengan DPRD serta Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).

"Pelepasan aset itu dijual enggak mungkin, disewakan enggak mungkin. (Dibongkar?) tah eta, kemungkinan. Tapi ini baru usul dari Pak Gubernur. Saya mesti menjalani dulu proses administrasi yang tidak sederhana dan panjang," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved