Satpam dan Pengangguran Main Polisi-polisian Sekap dan Peras Korban Rp25 Juta, Dalangnya Tak Terduga

Kasus pemerasan yang dilakukan seorang satpam dan pengangguran di Kota Batu, Jawa Timur menyita perhatian publik. Sosok dalang profesinya tak terduga

Editor: Hilda Rubiah
SHUTTERSTOCK/MACIEJ MATLAK - Serambinews.com
POLISI GADUNGAN: Ilustrasi polisi - Satpam dan pengangguran jadi polisi gadungan sekap dan peras korban Rp 25 juta di Kota Batu, Jawa Timur menyita perhatian publik. Sosok dalang profesinya tak terduga 

TRIBUNJABAR.ID - Kasus pemerasan yang dilakukan seorang satpam dan pengangguran ini menyita perhatian publik.

Keduanya melakukan pemerasan terhadap seorang pria di Kota Batu, Jawa Timur dengan bermain menjadi polisi-polisian alias menyamar jadi polisi gadungan.

Korban disekap hingga diperas Rp 25 juta.

Tak hanya itu, aksi pemerasan itu rupanya tak hanya dilakukan satpam dan pengangguran tapi juga melibatkan sosok lain yang jadi dalangnya.

Adapun dalang di balik aksi penyekapan dan pemerasan terhadap korban adalah FS (29) seorang merupakan pedagang sayur.

FS  pria asal Pujon itu menjadi tersangka sekaligus otak kejahatan pemerasan yang terjadi pada korban bernama Agung alias Dipo, ditangkap Tim Opsnal Satreskrim Polres Batu, Sabtu (5/7/2025).

Baca juga: Satu DPO Wartawan Gadungan Ditangkap Tim Jatanras Polres Sumedang, Ternyata Ketua LSM

FS bersama dua tersangka lain YN (63) dan SF (49) juga ditangkap karena turut serta melakukan pemerasan dan juga penyekapan terhadap korban yang terjadi pada 21 Juni lalu. 

Bahkan dua tersangka ini mengaku sebagai anggota polisi Polres Batu, padahal YN bekerja sebagai satpam, sedangkan SF merupakan seorang pengangguran

Kasat Reskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto menjelaskan kronologi terjadinya tindak pidana pemerasan itu. 

“Jadi korban ini didatangi oleh tersangka FS yang minta tolong pada korban untuk dicarikan orang pintar yang bisa menggandakan uang. Karena korban ini dikenal teman-temannya banyak kenal dengan orang-orang spiritual, dukun, barang antik dan pusaka akhirnya FS merapat ke korban. Kemudian terjadilah akad untuk bertemu seseorang yang dikenal sebagai Gus di Blitar. Dari tindak lanjut itu korban dan FS berencana berangkat ke wilayah Gunung Bromo untuk melakukan ritual penggandaan uang,” kata Iptu Joko Suprianto, Sabtu (5/7/2025).

Sebelum berangkat ke Gunung Bromo, saat diperjalanan FS mengetahui korban membawa uang mainan pecahan Rp 100.000 bergambar doraemon.

“Dari situ dikembangkanlah oleh FS, dengan memanggil dua tersangka lain yakni YN dan SF untuk bertemu di wilayah Kota Batu.

Jadi sebelum berangkat ke Gunung Bromo mau melakukan ritual korban dibawa ke salah satu Indomaret di Kota Batu,” ujarnya.

Saat berada di dalam mobil depan salah satu Indomaret di Kota Batu, tersangka YN dan SF yang sebelumnya sudah dikontak oleh FS tiba-tiba masuk mobil yang mengaku sebagai polisi.

“Mereka mengaku sebagai anggota polisi Polres Batu dan melakukan penggeledahan terhadap korban serta tangan korban diborgol, HP korban disita dan tas berisi uang mainan doremon itu juga ikut disita,” jelasnya.

Baca juga: Pria di Bekasi Jadi Korban Pemerasan Gara-gara VCS, Pelaku Modus Jadi Wanita Ancam Sebar Video

Halaman
12
Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved