Kisah Keponakan Dedi Mulyadi Jadi Pegawai Honorer 15 Tahun Nyambi Jual Gorengan Untung 6 Kali Gaji
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menceritakan kisah getir keponakannya yang hanya menerima gaji Rp2 juta per bulan, malah untung jadi penjual gorengan
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Meski kini jadi orang nomor satu di Jawa Barat, Dedi Mulyadi ternyata mempunyai keponakan yang tak seberuntung nasibnya.
Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat itu menceritakan kisah hidup keponakannya yang hanya menerima gaji Rp 2 juta per bulan.
Diceritakan keponakan Dedi Mulyadi itu berprofesi sebagai pegawai honorer di Pemda Purwakarta.
Ia mengabdi sebagai pegawai honorer selama 15 tahun.
Dedi Mulyadi menyebut potret kisah hidup keponakannya itu sebagai gambaran kondisi para honorer di Jawa Barat yang menurutnya memprihatinkan.
Baca juga: Kisah Pilu Anak Pemulung di Bekasi Gagal Masuk SMP Negeri, Dedi Mulyadi Bereaksi Perintahkan Disdik
Dengan gaji honorer Rp 2 juta tersebut, keponakan Dedi Mulyadi mencari cara untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Hingga akhirnya sang keponakannya pun terpaksa nyambi jualan gorengan bala-bala.
Namun, tak terduga justru penghasilannya jadi penjual gorengan tersebut justru lebih besar dari gaji honorernya.
Ia menyebut penghasilannya dari jualan gorengan dalam seminggu bisa mengumpulkan uang Rp 3 juta.
“Setiap minggu dia jualan bala-bala, sekali jual bisa dapat Rp3 juta. Jadi, dalam seminggu saja, pendapatan dari jualan makanan kecil itu bisa lebih besar daripada gaji bulanannya di Pemda,” ujar Dedi Mulyadi dikutip TribunJakarta, Senin (7/7/2025).
Dari kisah getir orang terdekatnya itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga menyoroti ketimpangan upah tenaga honorer dan potensi penghasilan di sektor informal, terutama kuliner UMKM.
Dedi menyebut, penghasilan keponakannya dari berjualan gorengan tradisional itu bisa menembus Rp12 juta per bulan, enam kali lipat dari gaji honorer.
Pernyataan Dedi Mulyadi tersebut menjadi sorotan karena menunjukkan realita pahit sebagian besar tenaga honorer di Jawa Barat.
Menurut Data Badan Kepegawaian Negara (BKN) per Januari 2024 mencatat masih ada lebih dari 2,3 juta tenaga honorer aktif secara nasional, dengan mayoritas hanya mendapat gaji di bawah UMR.
Dedi juga menyinggung masalah pengangguran terselubung di Jawa Barat yang terjadi karena masyarakat masih terpaku pada anggapan bekerja itu identik dengan masuk pabrik atau kantor, bukan bertani atau berwirausaha.
Dedi Mulyadi
keponakan
kisah hidup
pegawai honorer
jualan gorengan
penghasilan
gaji honorer
Gubernur Jawa Barat
NASIB Proyel Tol Getaci yang Akan Hubungkan Bandung dengan Cilacap di Jawa Tengah, Beroperasi 2029 |
![]() |
---|
Respons Dedi Mulyadi Diberitakan Korupsi dengan Menteri PKP, Gubernur Jabar Sentil Pembuat Konten |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Gratiskan Iuran BJPS Ketenagakerjaan Pekerja Informal, Perisai Merasa Terancam |
![]() |
---|
Gebrakan KDM dan Kemenkum Jabar: Bantuan Hukum Wajib Ada di Tiap Desa & Kelurahan Mulai 1 Oktober! |
![]() |
---|
Kanwil Kemenag Jabar Bertemu Gubernur, Bahas Rumah Ibadah hingga Budaya Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.