Fakta-fakta Tragedi Mahasiswa UGM Tewas saat KKN di Maluku, Niat Bantu Warga di Desa Berujung Duka

Inilah fakta-fakta tragedi Mahasiswa UGM meninggal dunia saat menjalani kuliah kerja nyata (KKN) di Maluku Utara, terungkap kronologinya

Editor: Hilda Rubiah
BASARNAS AMBON
MAHASISWA UGM TENGGELAM - Warga di Maluku Tenggara ikut mencari sejumlah mahasiswa Universitas UGM yang tenggelam usai longboat yang mereka tumpangi tenggelam di laut Maluku Tenggara, Selasa (1/7/2025).  

Setelah menurunkan 35 karung pasir di Desa Debut, longboat tersebut kembali ke Pulau Wearhu untuk mengambil pasir berikutnya. 

“Sekitar pukul 13.30 WIT, longboat kembali dari Pulau Wearhu menuju Desa Debut dengan membawa 16 karung pasir dan ditumpangi oleh 12 orang,” jelas Frans. 

Saat longboat baru saja keluar dari pulau, tiba-tiba diterpa cuaca buruk yang menyebabkan perahu terbalik. 

“Sekitar 300 meter dari bibir pantai Pulau Wearhu, longboat dihantam ombak setinggi 2,5 meter dan terbalik, menyebabkan seluruh penumpang tercebur ke laut,” ujarnya. 

Beberapa korban berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke pesisir pulau. 

3. Korban Selamat Minta Bantuan

Salah satu Mahasiswa UGM yang berhasil selamat kemudian menghubungi rekan-rekannya di Desa Debut untuk meminta bantuan. 

“Sekitar pukul 15.00 WIT, warga Desa Debut yang dipimpin oleh Bapak Cornels Oskar Jamlean bersama empat warga lainnya mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi,” sebutnya. 

Musibah ini mengakibatkan dua mahasiswa meninggal dunia, setelah satu orang sempat dinyatakan hilang. 

Baca juga: Kronologi Mahasiswi Karawang Diperkosa Guru Ngaji Lalu Dinikahkan, Korban Dapat Tekanan Disebut Aib

4. Identitas Korban

Dua mahasiswa KKN UGM yang menjadi korban kapal tenggelam di Maluku Utara bernama Septian Eka Rahmadi (21) dan Bagus Adi Prayogo (21). 

Lima mahasiswa lainnya serta lima warga setempat yang ikut dalam perjalanan tersebut selamat. 

Septian adalah mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM, dan berasal dari Sumbawa Besar. 

Sementara Bagus adalah mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kehutanan. Ia berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur. 

Saat kejadian, Septian dinyatakan meninggal, sementara Bagus sempat hilang sebelum akhirnya ditemukan juga dalam kondisi tak bernyawa. 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 4 Fakta Mahasiswa UGM Tewas saat KKN di Maluku, Berniat Bangun TPS di Desa Berujung Duka

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved