Dugaan Korupsi di Kemendikbud

Sosok Nadiem Makarim, Eks Menteri Pendidikan Dicekal atas Kasus Dugaan Korupsi, Pernah Dicecar DPR

Inilah sosok Nadiem Makarim mantan Menteri Pendidikan yang kini tengah jadi sorotan atas kasus dugaan korupsi laptop, pernah dicecar anggota DPR.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
KOMPAS.COM / KRISTIANTO PURNOMO
SOSOK NADIEM MAKARIM: Nadiem Makarim saat ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). -Inilah sosok Nadiem Makarim mantan Menteri Pendidikan yang kini jadi sorotan atas kasus dugaan korupsi, pernah dicecar anggota DPR. 

Ayah Nadiem Makarim merupakan seorang aktivis sekaligus pengacara terkemuka, Nono Anwar Makarim.

Sementara sang ibu, Atika Algadri adalah seorang penulis lepas.

Nadiem menikah dengan Franka Franklin pada 2014.

Baca juga: Kasus Korupsi BPR Karya Remaja Indramayu, Kejati Jabar Tetapkan 3 Tersangka, Semuanya Pimpinan

Riwayat Pendidikan

Selama menjalani proses pendidikan dasar hingga SMA, Nadiem Makarim kerap berpindah-pindah dari Jakarta hingga Singapura.

Kemudian pada 2002, Nadiem kuliah di Universitas Brown, Amerika Serikat, mengambil jurusan Hubungan Internasional.

Setelah meraih gelar sarjana, Nadiem  meneruskan pendidikannya dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.

Rekam Jejak Karier

Sejak lulus dan meraih gelar master, Nadiem Makarim pernah bergabung dengan McKinsey & Co selama tiga tahun (2006-2009). Ia bekerja sebagai konsultan.

Kemudian pada 2011, Nadiem Makarim menjadi Co-Founder dan Managing Driector Zalora Indonesia.

Setahun di Zalora inilah Nadiem Makarim memilih hengkang dan mulai mendirikan perusahaan rintisan (startup) tersendiri.

Sejatinya Nadiem mendirikan Gojek pada 2010, yang kemudian mulai berkembang hingga menjadi salah satu dari 19 dekakorn di dunia.

Pada 2013, ketika Nadiem Makarim sedang mengembangkan Gojek, ia juga menjadi CHief Innovation Officer Kartuku, yang kemudian diakuisisi oleh Gojek untuk memperkuat Gopay.

Dilansir dari artikel Bloomberg yang dirilis pada 2019, saat itu Gojek sudah memiliki valuasi mencapai US$ 10 miliar.

Sukses bersama Gojek, Nadiem Makarim memilih untuk meninggalkan perusahaan rintisannya itu pada 2019.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved