Percepatan Program Koperasi Desa Berbasis Teknologi, Kemenkop Kolaborasi dengan ITB

Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Koperasi RI untuk mendukung percepatan program Koperasi

putri puspita n
KOPERASI MERAH PUTIH - Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Koperasi RI untuk mendukung percepatan program Koperasi Desa Merah Putih.  

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Koperasi RI untuk mendukung percepatan program Koperasi Desa Merah Putih. 

Program ini merupakan gagasan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang dituangkan dalam Instruksi Presiden dan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025.

Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, mengatakan kerja sama ini menjadi langkah penting untuk membangun ekosistem koperasi desa yang tangguh dan berbasis teknologi.

“Kami ingin mengembalikan peran ITB sebagai think tank negara. Melalui kolaborasi ini, ITB akan membantu kami menyusun kebijakan berbasis pengetahuan khususnya untuk pengembangan koperasi desa,” ujar Ferry dalam kunjungannya ke Rektorat ITB, Jalan Taman Sari Kamis (26/6/ 2025).

Baca juga: Menteri Budi Arie Sebut Koperasi Merah Putih Bisa Jadi Penyalur BBM Bersubsidi

Menurut Ferry, ITB akan mendukung peningkatan nilai tambah dan pemanfaatan teknologi untuk sektor pertanian, hortikultura, dan pemeliharaan. 

Selain itu, ITB juga akan terlibat dalam digitalisasi koperasi, pelatihan SDM, hingga penyusunan model bisnis koperasi desa.

“Kami dari Satgas Percepatan Koperasi Desa Merah Putih sangat bersyukur ITB nanti mungkin bisa  terlibat mulai dari pelatihan, pemagangan, sampai penguatan konektivitas antar koperasi desa,” lanjutnya.

Ferry menambahkan, dari total 80.000 desa yang menjadi target program, tahap awal pembentukan koperasi desa sudah selesai. 

Tantangan berikutnya adalah menyiapkan operasionalisasi koperasi yang ditargetkan bisa berjalan mulai Oktober 2025.

“Kendala utama selama ini adalah dinamika musyawarah desa dan biaya pembuatan akta notaris. Tapi Alhamdulillah tahap awal sudah rampung. Sekarang fokus kita adalah modul pelatihan, model bisnis, dan penguatan SDM,” paparnya.

Sementara itu, Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara, menyatakan komitmen ITB dalam mendampingi transformasi koperasi desa berbasis teknologi dan data presisi.

Baca juga: 22 Koperasi Merah Putih Kota Cirebon Resmi Legal, Siap Serap Pinjaman hingga Rp 5 Miliar

“Kami percaya kolaborasi ini menjadi bentuk nyata kontribusi ITB dalam pengembangan masyarakat dan bangsa. Melalui riset dan pengelolaan terencana, kami ingin hasil kerja bersama ini bisa berdampak nyata hingga ke desa-desa,” ungkap Tatacipta.

Ia juga menekankan pentingnya data presisi desa sebagai dasar penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan program koperasi.

“ITB siap membantu menyediakan data akurat yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun strategi teknis dan efisien di lapangan. Ini kesempatan besar untuk menyelesaikan berbagai persoalan pembangunan desa secara komprehensif,” tuturnya.

Kolaborasi antara ITB dan Kemenkop ini diharapkan bisa menjadi model sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam membangun Indonesia dari desa, melalui penguatan koperasi sebagai soko guru ekonomi rakyat.

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved