Bansos untuk Rakyat Miskin Distop Maksimal 5 Tahun, yang Usia Produktif Akan Diberi Pelatihan

Leon mengatakan Pemerintah ingin agar masyarakat tidak mendapatkan bantuan sosial (bansos) lebih dari lima tahun.

Editor: Ravianto
Canva
ILUSTRASI BANSOS - Pemerintah akan menghentikan bansos untuk masyarakat yang sudah 5 tahun menerima. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pemerintah akan menghentikan bantuan sosial untuk masyarakat jika sudah berlangsung selama 5 tahun.

Nantinya, masyarakat akan mendapatkan bansos maksimal selama 5 tahun.

Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM Leontinus Alpha Edison di Hotel Vertu, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Leon mengatakan Pemerintah ingin agar masyarakat tidak mendapatkan bantuan sosial (bansos) lebih dari lima tahun.

Leon mengatakan hal tersebut kerap diamanatkan oleh Menko PM Muhaimin Iskandar agar masyarakat dapat naik kelas dari angka kemiskinan. 

"Jadi kita itu tidak mau rakyat Indonesia, terutama rakyat yang miskin ekstrem dan miskin itu, menerima bantuan sosial sepanjang lama. Kita maunya terbatas. Jadi maksimal bisa 5 tahun," kata Leon.

Dia mengatakan masyarakat yang boleh menerima bansos terus menerus adalah lansia dan penyandang disabilitas. 

Sementara masyarakat lainnya harus bisa menjadi produktif dan graduasi dari kemiskinan. 

"Yang boleh menerima bantuan terus itu hanya orang-orang yang difabel dan juga orang lansia," katanya. 

"Nah harapannya yang produktif, yang bisa kita latih, yang bisa kita angkat, yang bisa kita graduasi, itu kita harus memberdayakannya secara ekonomi juga," tambahnya.

Saat ini, Leon mengatakan Pemerintah menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk penyaluran bansos

Melalui DTSEN masyarakat dapat dipetakan tingkat kemampuan ekonominya. 

"Nah ini kita kan sudah ada DTSEN Jadi sudah cukup lengkap itu datanya. Ada juga peringkat kesejahteraan sosialnya sudah cukup lengkap. Jadi nanti akan dibagi, oh siapa sih orang yang berhak untuk mendapatkan bantuan. Pasti sudah yang miskin ekstrem. Jadi dibagi desil 1, 2, 3," pungkasnya.(*)

Fahdi Fahlevi/Tribunnews

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved