Studio Dapur Ubah Bambu Jadi Produk Rumah Tangga Lucu nan Estetik tapi Tetap Fungsional
Mereka menghadirkan beragam produk berbasis bambu seperti peralatan dapur, hampers, hingga vas bunga dan lampu meja
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gaya hidup mempercantik rumah kini makin diminati, terutama di kalangan usia produktif yang mulai menetap dan menata ruang tinggalnya.
Dari dekorasi meja makan hingga sudut ruang tamu, masyarakat kini lebih selektif memilih produk yang estetik, fungsional, dan ramah lingkungan.
Melihat tren ini, tiga anak muda asal Bandung menghadirkan Studio Dapur, brand yang menawarkan produk rumah tangga berbahan bambu dengan sentuhan desain modern.
Baca juga: Lari Susuri Alam Pegunungan, Dusun Bambu Trail Run 2025 Beri Pengalaman Luar Biasa Bagi Peserta
Bambu selama ini kerap dianggap sebagai bahan yang ringkih, mudah berjamur, dan kurang menarik untuk dijadikan produk rumah tangga.
Namun anggapan itu coba ditepis oleh tiga anak muda kreatif asal Bandung yang menghadirkan Studio Dapur, sebuah brand yang memadukan estetika, fungsionalitas, dan keberlanjutan dalam produk berbahan dasar bambu.
Studio Dapur digagas oleh Alain Bunjamin, Maulana Fariduddin, dan Mega Pitriani Puspita.
Mereka memanfaatkan material bambu yang selama ini dianggap mudah rusak dan kuno mereka menghadirkan beragam produk berbasis bambu seperti peralatan dapur, hampers, hingga vas bunga dan lampu meja yang cocok untuk dekorasi rumah masa kini.
“Awalnya kami banyak membuat anyaman bambu untuk kebutuhan dapur. Tapi saat pandemi, kami menyesuaikan diri karena orang lebih banyak di rumah. Maka kami kembangkan produk home decor dan home living,” ujar Mega, Selasa (24/6/2025).
Kini tren belanja produk rumah tangga pun kembali naik. Studio Dapur tak tinggal diam, terus berinovasi dengan meluncurkan beragam produk yang tak hanya cantik secara visual, tapi juga tahan lama.
Mega menjelaskan bahwa perawatan terhadap bahan alami seperti bambu menjadi kunci utama agar produk tetap awet.
“Bambu yang kami gunakan sudah melalui proses treatment, seperti pengeringan, penjemuran, dan pemberian coating agar tidak mudah diserang serangga,” katanya.
Baca juga: Tren Sepatu Tipis Bergaya Klasik Kian Diminati Pecinta Fesyen di Kota Bandung
Namun, konsumen juga tetap perlu merawat produknya dengan tepat.
Ia menyarankan agar produk bambu tidak disimpan di tempat lembab dan cukup dibersihkan dengan kain basah lalu dikeringkan dengan angin, tanpa sabun.
“Inovasi terbaru kami adalah produk berbahan kulit bambu yang tahan air dan bisa dicuci. Ada saringan teh, saringan sayur, dan produk fungsional lainnya,” tambahnya.
Untuk mendukung produksi, Studio Dapur menggandeng belasan hingga dua puluhan pengrajin dari Singaparna, Tasikmalaya, sebuah daerah yang dikenal kuat dengan tradisi kerajinan bambunya.
“Saat pesanan sedang penuh, kami bisa bekerja sama dengan hingga 25 pengrajin,” ungkap Mega.
“Tren home decor naik signifikan sejak pandemi, dan sekarang masih bertahan. Kami melihat banyak orang ingin rumahnya terasa nyaman dan hangat dengan produk alami,” ujar Mega,
Studio Dapur hadir tidak sekadar sebagai produsen, tapi juga sebagai pelestari budaya lokal.
Mereka bekerja sama dengan pengrajin dari Singaparna, Tasikmalaya, dan terus berinovasi agar produk bambu bisa awet, tahan air, dan tetap bergaya.
Harga produk yang ditawarkan pun cukup variatif dan terjangkau, berkisar antara Rp 60 ribu hingga Rp 700 ribu.
Target konsumennya adalah mereka yang berusia 28 tahun ke atas, sudah memiliki rumah, dan punya ketertarikan pada desain interior berbahan alami.
Namun lebih dari sekadar bisnis, Studio Dapur juga mengusung misi pelestarian budaya dan alam.
Mega berharap semakin banyak masyarakat yang sadar bahwa produk dari bahan lokal tak kalah menarik dan berkualitas, serta memiliki dampak langsung terhadap kelestarian hutan bambu di daerah.
Arboretum Linuhung Jadi Pusat Edukasi, Purwakarta Gaungkan Pesan Kelestarian Bambu |
![]() |
---|
Viral Warga Eretan Wetan Indramayu Gotong Jenazah Pakai Sarung, Kades Sebut Video Rekayasa |
![]() |
---|
Kerajinan Bambu Sukabumi Tembus Luar Negeri Berkat Kreator Konten Ubah Arah Saat Covid Melanda |
![]() |
---|
Gubernur Dedi Mulyadi Sebut Bambu Tasikmalaya Terbaik di Dunia, Serukan Revolusi Ekonomi Hijau |
![]() |
---|
Batik hingga Kerajinan Bambu Unggulan Sumedang Tampil di PKJB dan KKJB 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.