FKSS SMA Jabar Dorong Pemerintah Susun Kebijakan Strategis untuk Pemerataan Siswa
Forum Kepala Sekolah Swasta SMA Jawa Barat mendorong pemerintah menyusun kebijakan strategis untuk pemerataan siswa di sekolah negeri dan swasta.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) SMA Jawa Barat mendorong pemerintah menyusun kebijakan strategis untuk pemerataan siswa di sekolah negeri dan swasta.
Ketua FKSS SMA Jawa Barat, Ade D Hendriana, mengatakan, pemerataan siswa diperlukan untuk meningkatkan peminat di sekolah swasta dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Menurut dia, sejumlah sekolah swasta di Jawa Barat masih sepi peminat dalam SPMB akibat masyarakat yang cenderung memilih sekolah negeri. Apalagi ada penambahan kuota siswa baru di sekolah negeri.
"Pemerintah harus menyusun kebijakan yang secara spesifik memantau jumlah siswa yang diterima di tiap sekolah saat SPMB," ujar Ade kepada Tribunjabar.id, Selasa (24/6/2025).
Menurutnya, jangan sampai jumlah siswa melebihi kapasitas yang akhirnya berdampak pada kualitas sekolah karena minim fasilitas dan kekurangan guru.
Ia mengatakan, Dinas Pendidikan (Disdik) juga harus menganalisis potensi siswa baru di tiap wilayah, dan membaginya sesuai kapasitas masing-masing sekolah yang berada di wilayah tersebut.
Baca juga: Sekolah Swasta di Jawa Barat Sepi Peminat Selama SPMB 2025, FKSS Ungkap Penyebabnya
Pihaknya mengakui, langkah semacam itu bertujuan untuk memetakan daya tampung siswa baru di tiap sekolah, sehingga tidak menumpuk hanya di sekolah negeri.
"SPMB-nya juga dilaksanakan sesuai juknis (petunjuk teknis), dan tidak ada lagi sistem penerimaan yang terkesan memaksakan penambahan rombel (rombongan belajar) di sekolah negeri," ujar Ade.
Pasalnya, satu di antara faktor yang membuat sekolah swasta sepi peminat dalam SPMB tahun ini ialah pemberian kuota khusus bagi siswa di kecamatan yang tidak memiliki sekolah negeri.
Ade menyampaikan, jumlah maksimal rombel di tiap sekolah dalam satu angkatan ialah 12 rombel yang masing-masing berisi 36 siswa, sehingga total siswanya mencapai 432 orang.
Baca juga: Jadwal Pelaksanaan Tes Terstandar Jalur Prestasi SPMB Jabar 2025 Tahap 2, Siapkan Laptop atau HP
Namun, 216 sekolah negeri di Jawa Barat yang mendapatkan kuota khusus bagi siswa dari kecamatan yang tidak memiliki sekolah negeri bakal bertambah dua rombel, dan total siswa barunya mencapai 504 orang.
Karenanya, 216 sekolah itu berpotensi overload, dan seharusnya kenyamanan siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) diperhatikan. Khususnya di sekolah negeri yang menerima siswa baru hingga melebihi kapasitas yang tersedia.
"Jika jumlah rombelnya melebihi kapasitas maka berpotensi menciptakan situasi KBM yang tidak kondusif, dan sulit untuk mengevaluasi secara komprehensif," kata Ade. (*)
Pepep Saepul Hidayat: Sosok Agus Suparmanto Harapan Baru Kebangkitan PPP |
![]() |
---|
DPW PPP Jabar Deklarasikan Agus Suparmanto Jadi Calon Ketua Umum |
![]() |
---|
Asep Suherman Anggota DPRD Jawa Barat Pastikan Pemerintah Memberikan Perlindungan bagi Petani |
![]() |
---|
Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat Asep Suherman Sosialisasikan Perda Perlindungan Petani |
![]() |
---|
Tati Supriati Irwan Hadiri Bimtek Fraksi Golkar se-Indonesia, Bahas Swasembada Energi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.