Populasi Kucing Liar di Bandung Sudah Tak Terkendali, Sterilisasi Mulai Dilakukan Tahun Ini

DPKP pernah mencatat jumlah kucing liar pada tahun 2022 mencapai 15 ribu ekor. Jumlah tersebut terus bertambah setiap tahun.

Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
KUCING LIAR - Kucing liar saat berkeliaran di sekitar rumah warga, Kota Bandung, Minggu (22/6/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Populasi kucing liar di Kota Bandung, saat ini sudah tidak terkendali, sehingga petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPKP) Kota Bandung bakal melakukan pengendalian.

Meski belum ada data pasti, DPKP pernah mencatat jumlah kucing liar pada tahun 2022 mencapai 15 ribu ekor. Jumlah tersebut terus bertambah setiap tahun karena satu ekor bisa melahirkan dengan jumlah yang banyak.

Kepala DPKP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, pihaknya akan meluncurkan program sterilisasi pada tahun 2025 ini untuk mengendalikan populasi kucing liar di semua titik Kota Bandung tersebut.

Baca juga: Kepala Kucing Oren Nyangkut di Mulut Galon, Damkar Indramayu Dibikin Sibuk Dini Hari

"Sekarang kita ada program (sterilisasi) sampai seribu ekor, target sampai akhir tahun. Jadi, ini untuk pengendalian jumlah kucing liar yang memang di Bandung cukup besar," ujar Gin Gin Ginanjar, Minggu (22/6/2025).

Dalam melakukan sterilisasi kucing liar itu, petugas dari DPKP akan menyisir setiap kelurahan. Langkah ini bertujuan untuk mencegah kucing liar terus berkembang biak dan mengurangi risiko penyakit tertentu.

"Jadi kita akan menyisir setiap kelurahan, menangkap kucing liar. Kemudian melakukan pemeriksaan steril, setelah sehat dilepas kembali," katanya.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, sejauh ini belum ada penelitian mengenai dampak positif maupun dampak negatif dari kucing liar ini, tetapi dampak yang paling terlihat sejumlah tempat menjadi kotor.

"Karena si kucing makannya tidak di habiskan, atau sisanya dibersihkan kan tidak, lihat saja di pinggir jalan. Walaupun memang beberapa jenis makanan itu bisa larut dalam air apabila hujan, tapi kan tetap kotor," ucap Farhan.

Selain itu, kata dia, banyaknya masyarakat yang sudah terbiasa memberi makan pada kucing liar menyebabkan produktivitas kucing liar menjadi bertahan.

"Jadi saran saya gini, bapak ibu, yang sayang kucing dipelihara di rumah. Nanti, diperiksa sama kita agar kucingnya menjadi kucing-kucing yang sehat dan baik. Kita gak pernah tahu kucingnya ada rabies kah, ada virus-virus, dan toksoplasma," katanya.

Baca juga: Kasus Penyerobotan Kebun Teh Pangalengan Bandung, Camat: Seperti Kucing-Kucingan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved