Warga Melakasari Cirebon Terus Buru Tikus sambil Tunggu Hasil Lab, Khawatir Leptospirosis

Gerakan spontan untuk memburu tikus dilakukan menggunakan racun. Setiap tikus yang ditemukan mati langsung dikubur menghindari penyebaran penyakit

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
BERBURU TIKUS - Meski hasil laboratorium terkait dugaan penyebaran leptospirosis di Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon belum keluar, warga memilih tetap waspada dengan memburu tikus secara masif. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Meski hasil laboratorium terkait dugaan penyebaran leptospirosis di Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon belum keluar, warga memilih tetap waspada dengan memburu tikus secara masif.

Kepala Desa Melakasari, Sochibi mengatakan, pihak Laboratorium Kesehatan Daerah telah mengambil sampel air dari rumah pasien positif leptospirosis.

Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan hasil pemeriksaan laboratorium akan diterima.

Baca juga: Peluang Bisnis Menjanjikan, Pria Subang Raup Cuan Belasan Juta Per Bulan dari Ternak Tikus Putih

"Ya, waktu hari Selasa kemarin, pihak Laboratorium Kesehatan Daerah sudah mengambil sampel air dari rumah warga yang terkonfirmasi positif leptospirosis," ujar Sochibi saat ditemui pada Sabtu (21/6/2025).

Ia menambahkan, sampel yang diambil mencakup air dari rumah pasien dan juga saluran comberan di sekitar lingkungan.

"Ya jadi hari selasa kemarin, alhamdulillah sudah datang dari kesehatan daerah, untuk mengambil sampel air, air yang ada di rumah pasien dan comberan."

"Meski belum ada kepastian mengenai kapan hasil laboratorium akan keluar, saya berharap hasilnya segera diterima agar langkah-langkah penanganan bisa dilakukan secara lebih cepat dan tepat,” ucapnya.

Di tengah penantian hasil uji laboratorium, warga setempat tak tinggal diam.

Gerakan spontan untuk memburu tikus dilakukan menggunakan racun.

Setiap tikus yang ditemukan mati langsung dikubur demi menghindari penyebaran penyakit.

“Kemarin warga masih memburu tikus tersebut, dengan menggunakan racun tikus, banyak tikus yang mati dan langsung dikubur,” jelas dia.

Menurutnya, tikus yang dicurigai sebagai pembawa bakteri memiliki ciri tidak berbulu alias botak, yang diduga sebagai tikus tua dalam kondisi hampir mati tapi masih bisa menularkan bakteri Leptospira.

“Tikus pembawa bakteri leptospirosis itu disebutkan botak, tidak berbulu."

"Itu ciri tikus tua yang sebenarnya sudah di ambang kematian, tapi masih hidup."

Baca juga: Tikus Botak Diburu Warga Desa Melakasari Cirebon, gara-gara Ada Warga yang Terserang Leptospirosis

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved