Jasa Tirta II dan Unpad Bahas Masalah Lingkungan: Pemanfaatan Eceng Gondok yang Miliki Nilai Ekonomi
Khusus pemanfaatan limbah eceng gondok, Jasa Tirta menyatakan terus mengembangkannya dengan berbagai inovasi.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perum Jasa Tirta II dan Universitas Padjadjaran (Unpad) membahas soal eceng gondok yang berpotensi diolah menjadi barang bernilai ekonomi.
Hal ini dikatakan Kepala Divisi Umum dan TJSL Perum Jasa Tirta II, Dewi Syafitri, saat menghadiri sharing session bertema "Peluang Kolaboratif Riset dan PPM antara Perum Jasa Tirta II dengan Universitas Padjadjaran", Rabu (18/6/2025).
Hadir pula pembicara lain dalam kesempatan tersebut, yakni Dosen Fakultas Peternakan Unpad, Ir Sondi Kuswaryan.
Dewi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap sosial dan lingkungan dengan melaksanakan program tanggung jawab sosial melalui berbagai bentuk kegiatan, di antaranya pemberian bantuan bencana alam, akses pangan murah dan terjangkau, pencegahan dan penanggulangan stunting, sunatan massal, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan beasiswa atlet.
"Kami juga memberikan bantuan program biogas, elektrifikasi, pembinaan dan pengembangan UMK, serta bantuan air bersih dan konservasi. Kami pun memiliki program pemanfaatan limbah eceng gondok, pengolahan sampah, sarana MCK, rutilahu, sarana ibadah, mudik gratis, bantuan hewan kurban, dan lainnya," ujar Dewi.
Khusus pemanfaatan limbah eceng gondok, lanjut Dewi, pihaknya terus mengembangkannya dengan berbagai inovasi. Pasalnya, jika dimanfaatkan dengan benar, eceng gondok ini dapat bernilai ekonomis.
"Kami memiliki mitra binaan TJSL yang fokus berinovasi terhadap pengolahan eceng gondok menjadi produk bernilai tinggi. Eceng gondok ini bisa diolah menjadi media tanam jamur merang, yang kini telah dipasarkan hingga ke restoran-restoran," katanya.
Dalam sharing session ini, Dewi menambahkan mitra binaan TJSL lainnya yang memproduksi sayuran organik, yakni dengan menggunakan pupuk dari limbah kotoran sapi sehingga dijamin bebas bahan kimia dan sayuran pun lebih sehat untuk dikonsumsi.
"Langkah ini bukan hanya mengatasi permasalahan lingkungan, tapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat," ujar Dewi.(*)
Respons Dekan FPIK Setelah Unpad Disebut "Bodoh" oleh Susi Pudjiastuti di Polemik KJA Pangandaran |
![]() |
---|
Dekan FPIK Unpad Sebut KJA di Pangandaran Tak Bisa Dipindahkan: Sudah Tertanam |
![]() |
---|
Jeje Wiradinata dan Nelayan Datangi Unpad, Sampaikan Keberatan Soal Keberadaan KJA |
![]() |
---|
Dukung Penguatan KI, Kemenkum Jabar Hadiri Pengukuhan Guru Besar Unpad |
![]() |
---|
Alumni Sesalkan Ucapan Susi Pudjiastuti yang Sebut Unpad 'Bodoh' dalam Polemik KJA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.