Dedi Mulyadi Klaim Gebrakannya dalam Pendidikan Didukung Mendikdasmen: Orang Cerdas Idenya Banyak

Dedi mengaku sempat meminta maaf kepada Abdul Mu’ti karena sudah melahirkan banyak terobosan dalam bidang pendidikan. 

YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memantau penyelenggaraan SPMB Jabar 2025 di SMAN 1 Cikampek, Kabupaten Karawang, Selasa (10/6/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengklaim mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti terkait gebrakannya dibidang pendidikan. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengklaim mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti terkait gebrakannya dibidang pendidikan.

Hal itu diungkapkan Dedi Mulyadi sesuai bertemu Abdul Mu’ti di Jakarta, Selasa (17/6/2025). 

Pada pertemuan itu, Dedi mengaku sempat meminta maaf kepada Abdul Mu’ti karena sudah melahirkan banyak terobosan dalam bidang pendidikan. 

Mulai dari program pendidikan berkarakter, jam malam untuk pelajar, hingga larangan membawa PR ke rumah.

Baca juga: Kerap Dianggap Tiru Dedi Mulyadi, Bupati Bandung Dadang Supriatna: Saya Terbentuk dari Bawah

"Pak Menteri bilang bahwa orang cerdas itu memang idenya banyak. Pak Menteri sangat respek terhadap apa yang saya lakukan di Jawa Barat," ujar Abdul Mu'ti.

Dedi Mulyadi pun memastikan bahwa program baru dibidang pendidikan seperti larangan membawa PR dan 5 hari sekolah serta jam masuk sekolah pukul 06.30 tetap ditetapkan pada Tahun Ajaran Baru 2025/2026.

Muhun (betul). Pada prinsipnya Pak Menteri care (peduli) banget dengan Jawa Barat,” katanya.

Menurutnya, pertemuan itu pun menjadi langkah sinergis antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Pendidikan dalam meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan. 

Salah satu pokok pembahasan utamanya adalah tekad Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendorong pendidikan minimal 12 tahun bagi masyarakat.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga membahas pentingnya peningkatan daya tampung sekolah, terutama di jenjang SMA, termasuk menyediakan beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu.

"Anak-anak miskin di Jawa Barat harus sekolah minimal sampai SMA. Oleh karena itu, ketersediaan SMA harus ditingkatkan. Kita bertekad dalam kepemimpinan selama lima tahun ini, rata-rata pendidikan warga itu SMA, SMK, atau MA. Pendidikan minimal 12 tahun," ucapnya.

Baca juga: Batal Diterapkan? Kemendikdasmen Kaji Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Masuk Sekolah Jam 06.30

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved