Gurih dan Renyah, Kerupuk Kuning di Sangrai dengan Garam

Kerupuk gurih ini cocok disantap dengan sambal oncom atau sambal merah pedas yang mudah dibuat di rumah.

putri puspita n
KERUPUK KUNING - Kerupuk Kuning yang gurih ini cocok disantap dengan sambal oncom atau sambal merah pedas yang mudah dibuat di rumah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bagi wisatawan yang mau liburan ke Pangalengan, kerupuk berwarna kuning yang dikenal dengan sebutan kerupuk mie bergelantungan sepanjang jalan menjadi pemandangan yang dilihat.

Di antara puluhan pedagang kerupuk mie kuning yang menghiasi sisi jalan Cisangkuy, Banjaran, Tatang (38) tampak sedang menyangrai, begitu fokus di depan wajan yang berukuran besar.

Tatang mengatakan sudah berjualan kerupuk mie kuning ini sejak tujuh tahun lamanya.

Kerupuk mie kuning Banjaran memang punya daya tarik tersendiri. Ukurannya besar, bentuknya melingkar-melingkar tak beraturan, dan teksturnya ringan namun renyah saat digigit. 

Baca juga: Mie Kocok, Kuliner Bandung yang Legendaris dengan Kuah Kaldu Gurih dipadu Kikil dan Sayuran

Kerupuk gurih ini cocok disantap dengan sambal oncom atau sambal merah pedas yang mudah dibuat di rumah.

Proses pembuatan kerupuk mie kuning ini cukup menarik adalah proses penggorengannya yang menggunakan garam.

Tatang mengatakan proses sangrai kerupuk yang menggunakan garam lebih sehat dan hasilnya tidak akan keras, matang merata.

Selain itu juga diakui Tatang pengeluaran lebih sedikit sehingga lebih irit karena tidak pakai minyak.

“Kerupuknya disangrai dengan garam kasar dan harus terus diaduk supaya tidak gosong dan tidak nempel,” kata Tatang saat ditemui di jongkonya, Jumat (13/6/2025).

Tatang mengatakan proses menyangrai memang terlihat mudah, tetapi butuh ketelitian dalam menggorengnya.

Baca juga: Lembut dengan Sensasi Butter, Roti Bluder Cirebon Siap Jadi Ikon Kuliner Kota Udang

“Ketika menyangrai, garamnya harus panas dulu supaya ketika kerupuk dimasukan akan langsung mengembang. Jadi proses menggoreng tidak lama,” ucapnya.

Setelah matang, kerupuk pun dipisahkan dengan saringan kawat untuk memisahkan sisa garam.

“Kalau prosesnya benar, kerupuk yang disangrai dengan garam tetap gurih dan renyah, tanpa rasa asin yang berlebihan,” ucapnya.

Tatang mengatakan dalam sehari ia mampu menjual 70 bungkus saat hari biasa dan 200 kerupuk saat hari libur yang dijual Rp 10.000 per bungkusnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved