Beckham Berbagi Pengalaman Saat Main Bareng Persib Lawan Zhejiang FC, Tapi Yakin Timnas Menang

TRIBUNJABAR.ID - Beckham Putra berbagi pengalaman ketika dia memperkuat Persib Bandung melawan klub dari Cina, Zhejiang FC.

Gelandang Persib Bandung itu dipanggil pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert itu akan menjamu China.

Timnas Indonesia vs Cina di laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, 5 Juni 2025.

Beckham Putra membeberkan ciri khas pemain China.  "Oh iya, karena saya kebetulan pernah lawan Zhejiang di ACL2 di Bandung," kata Beckham.

"Ini jadi pengalaman berharga juga buat saya hadapi mereka. Dan saya pikir kita bisa punya keunggulan juga," katanya.

Menurut Beckham, Timnas Indonesia memiliki keunggulan bermain di hadapan ribuan suporter Indonesia.   
 
Pemain 23 tahun itu membeberkan ciri khas pemain China. Ia menilai China hampir mirip dengan Korea Selatan.

Baca juga: Patrick Kluivert Puji Beckham Putra Pemain Luar Biasa: Posisi yang Dia Mainkan Sangat Krusial

 "Ya lebih keras. Karena mungkin China tidak jauh berbeda dengan Korea juga. Mesti kontak fisik," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa timnas Indonesia harus fokus ke tim sendiri untuk meraih kemenangan. 

"Tapi yang terpenting kita hanya fokus kepada tim kita sendiri. Bagaimana kita bisa memenangkannya," kata Beckham.

Beckham Putra menjadi wajah baru timnas Indonesia. Pemain Persib itu dipanggil menggantikan slot Septian Bagaskara yang cedera.

Timnas Indonesia saat ini sedang menjalani pemusatan latihan di Bali.

Setelah melawan Cina,   timnas Indonesia menghadapi Jepang di kandang lawan pada 10 Juni 2025. 

Alasan Beckham Dipanggil

Patrick Kluivert memiliki alasan tersendiri memanggil Beckham Putra, termasuk setelah melihat kemampuannya mengolah bola.

 "Septian Bagaskara tidak bisa ikut karena cedera. Jadi, saya memanggil pemain dari tim juara Persib Bandung. Namanya adalah Beckham Putra," kata Kluivert, dikutip dari YouTube Timnas Indonesia.

Keputusan Patrick Kluivert ini sedikit banyak menimbulkan pertanyaan. Mengapa Septian Bagaskara yang mengemban tugas sebagai ujung tombak penyerangan, digantikan seorang gelandang serang.