Jembatan Apung Bojongsoang-Baleendah Bandung Patah, Diduga karena Kelebihan Muatan, 9 Motor Terendam

Peristiwa tersebut menyebabkan sembilan sepeda motor dan sejumlah warga yang melintasi di jembatan hampir terseret arus sungai. 

|
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Ravianto
Dok. Warga
JEMBATAN RUSAK - Kondisi Jembatan Gantung Cijeruk yang menghubungkan Baleendah-Bojongsoang di Kabupaten Bandung setelah tersapu air, Jumat (23/5/2025) malam. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Sebuah Jembatan Apung yang menghubungkan antara Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang dan Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, patah di bagian tengah, Jumat (23/5/2025).

Peristiwa tersebut menyebabkan sembilan sepeda motor dan sejumlah warga yang melintasi di jembatan hampir terseret arus sungai. 

Namun beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

JEMBATAN PATAH - Kondisi Jembatan Cijeruk yang menghubungkan Bojongsoang-Baleendah di Kabupaten Bandung, yang patah pada bagian tengahnya, Jumat (23/5/2025).
JEMBATAN PATAH - Kondisi Jembatan Cijeruk yang menghubungkan Bojongsoang-Baleendah di Kabupaten Bandung, yang patah pada bagian tengahnya, Jumat (23/5/2025). (Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama)

Salah satu warga yang juga sebagai saksi mata peristiwa tersebut, Deden Hermawan (58) mengatakan bahwa kejadian itu terjadi pada sekitar pukul 19.25 WIB.

Di mana hal itu diduga, akibat beban berlebih.

"Awalnya memang tidak ada terkoordinir dari masuk jembatan. Mungkin terlalu banyak kendaraan yang masuk, lalu air besar, kapasitas terlalu besar, berat," ujarnya saat ditemui pada Jumat (23/5/2025).

Deden menjelaskan bahwa sebenarnya arus lalu lintas di jembatan tersebut memang dibuat satu arah dan dilakukan secara bergantian.

Meski tidak ambruk sepenuhnya, kayu penyangga jembatan itu terlihat patah.

Saat kejadian patahnya jembatan, Deden menceritakan, situasi memang mencekam.

Banyak pengendara yang panik dan berlarian saat jembatan mulai tampak miring sebelum akhirnya patah dibagian tengah. 

"Banyak warga yang panik. Pada lari, disuruh balik lagi. Sesudah kejadian keliatan miring."

"Memang enggak langsung patah, yang terjebak, kerendam ada sembilan motor, tapi semua berhasil diselamatkan," katanya.

Di sisi lain, Deden menuturkan bahwa jembatan tersebut memang kerap digunakan warga dan para pengendara sebagai jalur alternatif, terlebih ketika jalan utama Bojongsoang macet dan terendam banjir.

"Itu dilalui memang sering, cuma kalau mungkin ini jalan alternatif, dari sana banjir, kebanyakan ke sini. Mungkin akses jalan hanya dilalui ke sini, sama ke jembatan," ucapnya.(*)

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved