Jembatan Leuwi Dalem Patah
Jembatan Apung Bojongsoang-Baleendah Patah Dihantam Arus Sungai Citarum, Kades Ungkap Fakta Ini
Kepala Desa (Kades) Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Asep Sunandar mengungkapkan, Jembatan Leuwi Dalem yang patah memang kerap dijadikan alternatif.
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Desa (Kades) Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Asep Sunandar mengungkapkan, Jembatan Leuwi Dalem yang patah memang kerap dijadikan alternatif.
Jembatan itu patah di bagian tengahnya setelah dihantam derasnya arus Sungai Citarum, Jumat (23/5/2025) malam. Jembatan itu menghubungkan Kecamatan Bojongsoang dan Baleendah di Kabupaten Bandung.
"Iya, memang alternatif ke sini. Nah, ada dua. Di sana Jembatan Cijeruk, yang rusak itu Jembatan Leuwi Dalem. Kalau hujan pasti ke sini," ujar Asep saat ditemui di lokasi, Jumat malam.
Asep mengatakan, sebelum kejadian patahnya jembatan tersebut, debit air di Sungai Citarum sangat deras. Hal itu menyebabkan drum penyangga jembatan apung rusak.
Baca juga: Jembatan Apung Bojongsoang-Baleendah Bandung Patah, Sembilan Motor Hampir Terseret Arus
"Saya lihat debitnya pun cepat. Lagi tinggi. Sementara kan ada tahanan ini drum, jadi tekanannya tertuju di tengah itu, jadi miring," katanya.
Terlepas dari itu, Asep mengatakan telah mengajukan pembangunan jembatan tersebut sejak 2020. Bersama Pemerintah Kabupaten Bandung, pihaknya telah mengajukan ke kementerian terkait.
"Ada anggaran Rp 5 miliar untuk itu tapi kami terkendala rekomendasi. Akhirnya kami coba ajukan lagi dari salah satu program waktu itu di Sumbawa namun masih terkendala karena lahannya milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)," ucapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.