PT Pegadaian Bertransformasi jadi Bank Emas Pertama di Indonesia yang Diresmikan Presiden Prabowo
PT Pegadaian mencatat tonggak sejarah baru dan transformasi besar dengan menjadi bank emas atau bullion bank pertama di Indonesia
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Siti Fatimah
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – PT Pegadaian mencatat tonggak sejarah baru dan transformasi besar dengan menjadi bank emas atau bullion bank pertama di Indonesia yang diresmikan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025.
Langkah strategis ini menjadi bagian dari adaptasi perusahaan terhadap dinamika global, khususnya dalam menghadapi era perdagangan bebas ASEAN (AFTA) dan penerapan Undang-Undang Anti Monopoli.
Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan PT Pegadaian Kantor Wilayah X Jawa Barat, Dede Kurniawan dalam kegiatan Pelatihan Jurnalistik dan Uji Kompetensi Wartawan bersama Lembaga Pers Dr. Soetomo bertempat di Belviu Hotel, Kota Bandung, Rabu (21/5/2025).
Dede menjelaskan bahwa status Pegadaian sebagai perusahaan monopoli telah berakhir sejak 2014, seiring dengan kewajiban ratifikasi undang-undang persaingan sehat oleh negara-negara anggota AFTA.
Baca juga: Tabungan Emas Pegadaian di Jabar Naik Tajam Awal 2025
"Sebagai BUMN, kami tetap mengemban amanah untuk memberi manfaat bagi masyarakat. Namun kini, kami juga harus bergerak lebih cepat, berinovasi, dan mengikuti arah perubahan global," ujar Dede.
Transformasi menuju bank emas diwujudkan melalui peluncuran sejumlah produk unggulan berbasis emas, seperti pinjaman modal kerja berbasis emas, deposito emas, trading emas, serta titip emas fisik yang kini dapat diakses melalui aplikasi resmi Pegadaian.
"Saat ini Pegadaian merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang memiliki fasilitas penyimpanan emas berskala besar, dengan kapasitas mencapai 100 ton," tambahnya.
Kinerja bisnis Pegadaian pun menunjukkan tren positif, sepanjang tahun 2024, perusahaan mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 215 persen, didorong oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi emas digital.
Pegadaian bahkan gencar mengedukasi generasi muda, termasuk pelajar, untuk mulai menabung emas sebagai langkah investasi aman dan bernilai jangka panjang.
"Kami ingin masyarakat tidak lagi menyimpan emas di rumah, melainkan mengelolanya secara aman dan produktif bersama Pegadaian,” tegas Dede.
Baca juga: Apa Itu Bullion Bank? Menilik Peluang Pengelolaan Emas di Indonesia
Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah produk Deposito Emas, produk ini memungkinkan nasabah mengunci saldo tabungan emas minimal 5,1 gram selama periode tertentu dan memperoleh imbal hasil sekitar 1 persen per tahun dalam bentuk gram emas.
Sejak peluncuran, volume deposito emas meningkat pesat dari 20 kg menjadi 70 kg hanya dalam tiga bulan, atau naik 200–250 persen. Saat uji coba sebelumnya, pertumbuhannya bahkan mencapai 21.000%.
Sementara itu, dalam paparannya, Andri Ridwano Arisetya, Kepala Bagian Analisis Bisnis dan Evaluasi Kinerja Kanwil X Jawa Barat menjelaskan bahwa wilayah operasional Pegadaian Regional Bandung mencakup tiga area utama: Bandung 1 (Bandung Barat, Cianjur, Sukabumi), Bandung 2 (Bandung Raya, Kabupaten Bandung, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Subang), serta wilayah Tasikmalaya bagian timur.
RS Hasyim Asy’ari Dompet Dhuafa Raih Penghargaan ‘Seva Paramahita’ dari BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Hadir di Ujung Barat Pulau Jawa, Energi untuk Masyarakat Pesisir |
![]() |
---|
Nisya Ahmad Dorong Kolaborasi Pemuda dalam Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah |
![]() |
---|
Harga Emas Hari Ini Sabtu 11 Oktober 2025 Kompak Turun, Antam Rp2,409 Juta Per Gram, Cek Produk Lain |
![]() |
---|
Tinjau Teaching Factory SMK, Staf Ahli Gubernur Jabar Minta Kapasitas Produksi Harus Ditingkatkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.