Ribuan Ojol Purwakarta Unjuk Rasa Menuntut Keadilan: Minta Maaf kepada Warga karena Mengganggu

Selasa pagi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat tak seperti biasanya. Deru motor membanjiri kawasan Sadang.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Deanza Falevi
UNJUK RASA OJOL - Ribuan pengemudi ojol memadati Jalan Veteran, dalam aksi unjuk rasa menuntut keadilan dari perusahaan aplikator, Selasa (20/5/2025) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Selasa pagi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat tak seperti biasanya.

Deru motor membanjiri kawasan Sadang, bukan karena jam sibuk, tapi karena gelombang manusia berseragam hijau, biru, hingga kuning yang merupakan warna khas aplikator ojek online, tengah menyuarakan keadilan.

Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai penjuru Kabupaten Purwakarta itu berkumpul dalam aksi besar-besaran yang digalang oleh Gerakan Aliansi Ojol Purwakarta (GAOP). 

Pantauan Tribunjabar.id, Selasa (20/5/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, mereka bergerak dari depan Gudang Bulog Sadang menuju pusat pemerintahan daerah, mengawalinya dengan konvoi damai yang diiringi satu mobil komando penuh semangat.

"Ini bukan sekadar aksi jalanan. Hari ini kami memadamkan aplikasi. Tidak ada layanan transportasi, makanan, atau kirim barang," tegas Iman Sahrul selaku Koordinator Aksi kepada wartawan, Selasa (20/5/2025).

Aksi ini, kata Iman, adalah akumulasi dari keresahan panjang para pengemudi terhadap kebijakan aplikator yang semakin membebani mereka. 

Baca juga: Ada Demo Ojol Hari, Berikut Pernyataan Sikap dari Koalisi Ojol Nasional

Ia menyoroti sistem “hemat” dan “prioritas” yang justru membuat penghasilan mitra makin tertekan.

“Setiap hari kami harus mengejar target, bersaing secara tidak sehat demi bonus yang semakin sulit dicapai. Kami hanya ingin keadilan, bukan belas kasihan,” ujar Iman.

Tak hanya unjuk rasa, para ojol juga melakukan offbid massal, sebuah bentuk pemogokan digital dengan menonaktifkan akun mereka dari tengah malam hingga malam berikutnya. 

Di tengah teriknya matahari pagi, suara orasi dan bunyi klakson bersahutan. Spanduk-spanduk bertuliskan tuntutan para pengemudi terbentang, menuntut perlindungan pemerintah dan kebijakan yang lebih manusiawi dari perusahaan aplikasi.

“Kami mohon maaf kepada warga Purwakarta jika hari ini aktivitas Anda terganggu. Tapi ini perjuangan kami untuk masa depan yang lebih layak,” ujar Iman.

Baca juga: Demo Besar-besaran Ojek Online, Ojol Cirebon Bikin Order Fiktif demi Paksa Driver Matikan Aplikasi

Aksi ini, lanjutnya, adalah peringatan keras. Jika tuntutan tak ditanggapi, Iman menyebutkan bahwa, ojol di Purwakarta siap menggelar aksi lanjutan yang lebih besar.

"Kami juga menuntut kepada pemerintah agar kami mendapatkan payung hukum yang jelas sebagai pengemudi ojek online."

"Selain itu, kami juga ingin tarif layak yang diatur oleh pemerintah, agar pihak aplikator tidak semena-mena mengambil potongan hasil kerja keras kami yang berada di jalan," kata Iman.(*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved