Disdik Jabar Pastikan Tak Ada Pembagian Jalur Pendaftaran SPMB di SLB

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat memastikan tidak ada pembagian jalur pendaftaran SPMB untuk sekolah luar biasa (SLB) seperti halnya di SMA dan SMK yang dibagi menjadi empat jalur, yakni domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi.

Sekretaris Panitia SPMB Jawa Barat 2025, Ai Nurhasan, mengatakan, calon murid baru SLB bisa langsung mendaftar ke SLB yang sesuai kebutuhan khususnya atau sekolah umum.

Menurut dia, tidak ada pemberlakuan jalur dalam pendaftaran murid berkebutuhan khusus dalam pelaksanaan SPMB tahun ajaran 2025/2026.

"Kalau jadwal pendaftarannya tetap mengikuti masa pendaftaran pada jenjang SMA dan SMK, yakni tahap pertama pada10-16 Juni 2025, serta tahap kedua pada 24 Juni-2 Juli 2025," ujar Ai Nurhasan kepada Tribunjabar.id, Selasa (20/5/2025).

Baca juga: Tahapan SPMB di Kota Bandung Sudah Dimulai, Pendataan Berlangsung hingga 20 Juni

Ia mengatakan, murid berkebutuhan khusus yang mendaftar dalam SPMB juga bakal mengikuti penilaian berdasarkan hasil asesmen dari tim ahli, psikolog, maupun tenaga medis.

Dia mengatakan, semua informasi terkait SPMB sudah bisa diakses oleh masyarakat melalui satuan pendidikan, kanal resmi Disdik Provinsi Jawa Barat, media sosial, dan aplikasi Sapawarga.

"Kami mempersilakan masyarakat untuk mengakses langsung informasi penting mengenai SPMB tingkat SMA, SMK, dan SLB melalui seluruh kanal yang tersedia," kata Ai Nurhasan.

Baca juga: Kuota Jalur dan Ketentuan Pilih Sekolah SPMB Jabar 2025 SMA, Jalur Domisili Terbanyak

Ia berharap, proses SPMB tingkat SMA, SMK, dan SLB kali ini berjalan lancar dan optimal untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di wilayah Jawa Barat.

Nantinya, hasil SPMB baik tahap pertama maupun kedua tingkat SMA, SMK, maupun SLB akan diumumkan di laman SPMB Disdik Provinsi Jawa Barat serta aplikasi Sapawarga.

Saat ini, Disdik Provinsi Jawa Barat juga tengah menyosialisasikan SPMB tahun ajaran 2025/2025 kepada sekolah, orang tua siswa, guru, siswa, hingga stakeholder terkait lainnya. (*)