Rupiah Diprediksi Menguat hingga Rp15.200 per Dolar AS

nilai tukar rupiah diprediksi akan terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga akhir tahun 2025. 

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Dibuat oleh AI
ILUSTRASI DOLLAR- Pakar ekonomi dari Universitas Islam Nusantara (Uninus) sekaligus praktisi keuangan, Mochammad Rizaldy Insan Baihaqqy, memprediksi nilai tukar rupiah akan terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga akhir tahun 2025.  

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pakar ekonomi dari Universitas Islam Nusantara (Uninus) sekaligus praktisi keuangan, Mochammad Rizaldy Insan Baihaqqy, memprediksi nilai tukar rupiah akan terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga akhir tahun 2025. 

Tren ini menurutnya tak lepas dari beberapa indikator global yang menunjukkan pelemahan dolar AS.

Rizaldy mengatakan bahwa penguatan rupiah ke depan dipengaruhi oleh kecenderungan investor global yang mulai menarik dana dari aset-aset di Amerika Serikat.

Ia menuturkan bahwa dolar AS diperkirakan akan melemah sekitar lima persen hingga akhir tahun, sehingga memberikan ruang bagi mata uang negara berkembang seperti rupiah untuk menguat.

Baca juga: Heboh Nilai Tukar Rupiah Menguat jadi Rp 8 Ribuan/Dolar AS di Google, Bank Indonesia Beri Penjelasan

Selain itu, kata dia, data ekonomi terbaru dari AS juga menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

"Merujuk pada kontraksi indeks manufaktur di wilayah New York serta penurunan indeks harga produsen (PPI) pada April 2025. Kedua indikator ini memperkuat ekspektasi bahwa ekonomi AS mulai melambat, yang bisa memicu depresiasi dolar lebih lanjut," jelasnya, kepada Tribunjabar.id, Senin (19/5/2025). 

Dari sisi domestik, Rizaldy menilai bahwa Bank Indonesia (BI) memiliki peluang untuk mempertahankan bahkan menurunkan suku bunga acuan. 

Kebijakan ini, menurutnya, akan semakin mendukung stabilitas nilai tukar rupiah, terutama di tengah inflasi yang relatif terkendali. 

"Langkah BI yang cenderung berhati-hati namun adaptif, juga menjadi sinyal positif bagi pasar," imbuhnya. 

Rizaldy menambahkan bahwa sejak awal tahun, kinerja rupiah masih tertinggal dibandingkan dengan beberapa mata uang negara Asia lainnya. 

"Kondisi ini membuka peluang bagi mata uang rupiah untuk mengejar ketertinggalan dan menguat dalam beberapa bulan ke depan," kata dia. 

Menurutnya, sejumlah lembaga keuangan internasional turut memperkuat proyeksi ini. 

"TD Securities memprediksi rupiah bisa terapresiasi lebih dari 4 persen dari level Rp16.440 per dolar AS. Sementara ING Financial Markets memperkirakan rupiah akan menyentuh level Rp15.200 per dolar AS pada kuartal keempat 2025. Adapun Citigroup Global Markets memberi proyeksi yang lebih konservatif, yakni sekitar Rp16.000 per dolar AS hingga tahun depan."  Katanya.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Tembus Rp 16.000 Per Dolar AS, BI Ambil Langkah Ini

Meski demikian, Rizaldy mengingatkan bahwa risiko eksternal masih perlu diwaspadai. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved