Terungkap Alasan Maxime Pilih Luna Maya Jadi Istri Meski Ada Perbedaan Usia Sembilan Tahun

TRIBUNJABAR.ID - Aktor Maxime Bouttier mengungkap alasan memutuskan mantap menikahi Luna Maya.

Meski terpaut usia sembilan tahun, Maxime resmi menikahi Luna yang berusia 41 pada 7 Mei 2025.

Maxime yang merupakan mantan kekasih Prilly Latuconsina ini mengatakan, dia merasa yakin telah memilih pasangan yang tepat saat bersama Luna Maya.

"Ya kayak yang tadi aku bilang, merasa benar saja (dengan Luna)," ujar Maxime Bouttier dikutip dalam YouTube Intens Investigasi, Minggu (17/5/2025). 

Selain merasakan keyakinan secara pribadi, Maxime juga mengungkapkan bahwa latar belakang yang serupa antara dirinya dan Luna turut memperkuat keputusannya.

Keduanya memiliki kesamaan darah keturunan Indonesia dan Eropa, serta tumbuh besar di Bali dengan lingkaran sosial yang serupa.

Baca juga: Baru Saja Nikahi Maxime Bouttier, Luna Maya Ingin Adaptasi Dulu sebagai Istri sebelum Punya Anak

"Ini rasanya seperti rumah saja, itu sudah kayak bikin aku mikir ya, 'she is it'," jelas Maxime.

Meski telah menikah, Luna dan Maxime belum menjalani program kehamilan.

Bukan tanpa alasan, sebab Luna yang telah melakukan proses pembekuan sel telur (egg freezing), menyadari bahwa butuh waktu untuk mengubah sel tersebut menjadi embrio.

"Tapi harus dijadikan embrio dulu, jadi embrio mau di-IVF pun belum tentu jadi, butuh waktu juga. So many thing, kita enggak tahu," kata Luna Maya, dikutip dalam YouTube Intens Investigasi, Minggu (17/5/2025). 

Luna menambahkan, ia dan Maxime memiliki rencana untuk mulai memiliki momongan di akhir 2025.

"Rencana punya anak akhir tahun mungkin sudah mulai mikir. Idealnya tahun depan. Aku penginnya tahun depan," ucapnya.

Kendati demikian, Luna mengaku tak menolak jika rezeki itu datang lebih awal.

Masih dalam tayangan yang sama, Maxime secara blak-blakan menyampaikan keinginannya untuk memiliki tiga hingga lima anak.

"Ya, tiga atau lima (anak)," kata Maxime.

Baca juga: Raffi Ahmad Menangis Jadi Saksi Nikah Luna Maya dan Maxime Bouttier, Teringat Mendiang Olga