Lucky Hakim Jadi Ketua DPD Partai NasDem Indramayu, Diminta Kedepankan Kepentingkan Masyarakat

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, dilantik sebagai Ketua DPD Partai NasDem Indramayu periode 2025-2030.

Lucky Hakim didampingi Sri Wahyuni Utami Herman sebagai Sekretaris DPD NasDem Indramayu.

Pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua DPW NasDem Jabar, Mamat Rachmat, dan disaksikan oleh Wakil Ketua Umum DPP NasDem, Saan Mustopa.

Lucky mengucapkan terima kasih terutama kepada Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, atas kepercayaan yang diberikan. Ia pun berkomitmen untuk menjalankan tanggung jawab yang sudah diberikan dengan sebaik mungkin.

“Alhamdulillah sekarang sudah dilantik semua, pengurusnya juga lengkap,” ujar Lucky, Minggu (18/5/2025).

Baca juga: Lucky Hakim Dukung Kebijakan Pendidikan Karakter bagi Siswa Bermasalah, Sebut Solusi Tekan Kenakalan

Dalam satu amanahnya, Surya Paloh memberikan pesan agar Lucky bisa mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan partai. Apalagi status Lucky adalah Bupati Indramayu. 

Selain masyarakat, Lucky juga harus mampu mengayomi dan membina partai-partai lain yang ada di Indramayu untuk bisa saling bergandengan tangan.

“Ini merupakan suatu tanggung jawab yang memang harus bisa diemban dengan sangat bijak. Tidak boleh mementingkan partai sendiri berlebihan sampai menzalimi atau mengesampingkan kepentingan partai yang lain,” ujar dia.

Baca juga: Lucky Hakim Kebut Urus Izin Usaha yang Numpuk di Indramayu, 1.000 Izin Diteken dalam 1 Bulan

Lebih lanjut, Lucky juga mengajak kepada rekan sesama partai politik di Indramayu untuk bergandengan tangan.

Ia punya keyakinan, meski terdapat banyak partai di Indramayu tapi tujuan semua partai terap sama, yakni demi membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

“Pada hakikatnya, meskipun partai berada dalam koalisi, fungsi kedewanan harus tetap berjalan, termasuk fungsi pengawasan dan penganggaran. Tentu saja, kami menerima kritik yang membangun dan konstruktif, kritik yang tujuannya adalah untuk memberikan masukan yang lebih baik, bukan sekadar kritik politik yang berintrik," ujar Surya. (*)