Ada 5.000 UMKM di Cimahi, Wali Kota Wanti-wanti Terkena Imbas Perang Dagang AS-China

Adhitia mewanti-wanti pelaku UMKM maupun mereka yang ingin menggeluti UMKM tentang potensi adanya imbas perang dagang yang saat ini tengah berlangsun

Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan
WAWANCARA- Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira. Pemerintah Kota Cimahi mencatat ada 5000 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Cimahi. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah seiring dengan tingginya minat masyarakat untuk terjun ke UMKM. 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Pemerintah Kota Cimahi mencatat ada 5000 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Cimahi. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah seiring dengan tingginya minat masyarakat untuk terjun ke UMKM.

"Ada sekitar 5000 UMKM di Cimahi, sebagian besar sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan masih banyak lagi yang berproses," kata Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, Jumat (16/5/2025).

Meski begitu, Adhitia mewanti-wanti pelaku UMKM maupun mereka yang ingin menggeluti UMKM tentang potensi adanya imbas perang dagang yang saat ini tengah berlangsung antara Cina dan Amerika Serikat.

Baca juga: Pojok UMKM dengan Program FPKMS Hadir di Kertasari Bandung, Dorong Pemberdayaan Masyarakat

Perang tersebut berdampak pada suatu ketidakpastian pasar global yang berpotensi berdampak pada pelaku UMKM

"Saat ini kita sedang mengalami era volatile atau ketidakpastian akibat perang dagang. Jangan sampai kondisi tekanan perang pasar global berdampak ke ekonomi makro dan mikro," ujarnya.

Saat ini, Pemkot Cimahi melalui Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) tengah melakukan pendampingan bagi 150 Wirausaha Baru.

"Pembentukan Wirausaha Baru jangan sebatas seremonial, tapi harus berkelanjutan karena bagian dari tahapan visi Cimahi Mantap," tegasnya.

Di sisi lain, Adhitia menekan soal mentalitas dalam membangun sebuah usaha. Selain konsisten, perlu sebuah kreativitas agar usaha yang dibangun dapat berjalan sukses.

"Sebagai pengalaman saya menjadi wirausahawan, ada yang disebut Five Years Survival. Jadi, usaha bisa disebut berhasil kalau bertahan selama lima tahun, harus mencari cara dengan kreatif," tandasnya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved