"Ini Bukan Akhir" Jonatan Christie Pamit dari Pelantas PBSI setelah 12 Tahun, Janji Tetap Berjuang

TRIBUNJABAR.ID - Atlet bulu tangkis nasional Jonatan Christie mengucapkan selamat tinggal kepada pemusatan latihan nasional (pelatnas) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), tempatnya bertumbuh selama 12 tahun.

Perjalanan Jonatan Christie bersama pelatnas PBSI berakhir setelah ia mengumumkan kepergiannya pada hari ini, Kamis (15/5/2025).

Melalui unggahan Instagram pribadinya, Jonatan Christie mencurahkan perasaannya harus meninggalkan tempat yang menjadi saksi perjuangan dirinya meraih mimpi.

"12 tahun saya telah berada di Pemusatan Latihan Nasional, bukan waktu yang sebentar namun terasa sangat cepat," tulis Jonatan Christie, dikutip Tribunjabar.id.

"Berawal dari pemuda yang datang dengan ambisi yang besar sebagai pemain dunia, hingga sampai akhirnya menjadi seorang pria dewasa yang dapat merasakan banyak pengalaman dan mendapatkan beberapa hal yang di impikan nya dahulu," lanjut dia.

Pemain yang akrab disapa Jojo itu menyebut, pelatnas PBSI bukan hanya sebuah tempat berlatih, tetapi sudah menjadi rumah kedua baginya.

"Setiap keringat, tawa, air mata, dan perjuangan telah menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini," tulis Jojo lagi.

"Pemusatan Latihan Nasional bukan hanya tempat berlatih namun telah menjadi rumah kedua, tempat bertumbuh, dan tempat belajar, bagi saya pribadi," tambahnya.

Baca juga: Sosok Jonatan Christie, Pebulu Tangkis yang Umumkan Pamit dari Pelatnas PBSI, Prestasinya Mentereng

Jonatan Christie mengaku bahwa keputusan meninggalkan pelatnas PBSI ini bukan lah hal yang mudah. Ia telah mempertimbangkannya dengan matang.

"Bukan hal yang mudah untuk memutuskan hal ini, banyak pertimbangan yang sudah saya lewati dan pikirkan secara matang dari jauh-hari hari, minggu-minggu, bahkan bulan2 kebelakang ini," kata Jonatan Christie.

"Kini tiba waktunya bagi saya untuk memulai suatu pengalaman, pembelajaran dan perjalanan hidup yang baru," imbuhnya.

Pemain berusia 27 tahun itu pun berterima kasih kepada rekan-rekan sesama atlet hingga staf yang telah menjadi bagian cerita hidupnya di pelatnas PBSI.

"Terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan untuk semua teman-teman atlet, pelatih, karyawan, dan semua pengurus pusat yang telah menjadi bagian dari cerita panjang ini, karena tanpa kalian semua tidak mungkin ada Jonatan yang saat ini," tutur Jojo.

Meskipun pamit dari pelatnas PBSI, Jonatan Christie berjanji akan terus memberikan kontribusi untuk bulu tangkis Indonesia.

"Namun ini bukan akhir, saya akan tetap terus berjuang dan terus memberikan yang terbaik dari apa yang saya bisa berikan untuk bulutangkis Indonesia kapanpun dan dimanapun saya berada," kata Jojo.

"Mohon dukungan dan doa nya untuk perjalanan hidup saya yang baru," lanjutnya.

Ayah satu anak itu pun penutup ucapan pamitnya dengan kutipan dari pelatih sepak bola asal Jerman, Jürgen Klopp.

"As Jürgen Klopp said: 'it doesn't matter what people think when you come in but it matters when you leave'," tutup Jojo.

Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kutipan itu memiliki arti, "tidak peduli apa pun yang orang pikir saat kamu datang, yang terpenting adalah saat kamu pergi".

Unggahan Jonatan Christie itu pun langsung mendapatkan ribuan komentar, terutama dari para Badminton Lovers.

Banyak yang meninggalkan komentar dukungan terhadap perjalanan Jonatan Christie berikutnya.

Sementara itu, dalam konferensi pers bersama PBSI, Jonatan Christie menjelaskan alasan ia pamit karena faktor keluarga.

Baca juga: BREAKING NEWS Jonatan Christie Keluar dari Pelatnas Cipayung, Ungkap Alasan jadi Pemain Pro

"Ini pure tidak ada masalah. Ini kondisi dari saya pribadi karena saya sudah berkeluarga, saya menjadi ayah," kata Jojo, dikutip dari Tribunnews.

"Jarak latihan dari rumah ke sini (Pelatnas PBSI) juga lumayan jauh. Jadi saya pilih juga biar bisa fleksibel secara waktu latihan," ucapnya.

Sosok Jonatan Christie

Atlet bernama lengkap Leonardus Jonatan Christie ini lahir di Jakarta, 15 September 1997.

Dia memulai kariernya dengan bergabung bersama PB. Tangkas Specs, Jakarta.

Kemudian, Jonatan Christie mulai bergabung bersama pelatnas PBSI sejak 2012, saat usianya masih 15 tahun.

Saat ini, Jonatan Christie tercatat berada di peringkat kelima World Rank BWF.

Jonatan Christie juga adalah pemain tunggal putra utama yang dimiliki pelatnas PBSI hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri.

Namanya mulai dikenal ketika mengikuti kejuaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang saat berhasil merebut medali emas.

Selama menjadi atlet pelatnas, Jonatan Christie telah mencatatkan segudang prestasi yang mentereng.

Rentetan prestasi dari turnamen elite sejak junior hingga kini jadi senior telah dibukukan oleh Jojo.

Mulai dari turnamen di BWF World Tour yang mana sudah komplet dimenangkan oleh Jojo di semua level.

Turnamen level super 300, 500, 750, dan 1000 telah diamankan oleh Jojo selama berada di bawah naungan PBSI.

Gelaran kontinental seperti Badminton Asia Championships atau Kejuaraan Asia, Asian Games, serta Sea Games juga dibukukan dengan baik oleh Jojo.

Terbaru, sekitar dua pekan lalu Jojo telah memberikan satu kenangan manis meraih medali Sudirman Cup setelah nirmedali selama dua edisi beruntun.

Prestasi

Berikut adalah rentetan prestasi yang pernah ditorehkan Jonatan Christie:

- Sudirman Cup
Tahun 2015: Medali Perunggu
Tahun 2019: Medali Perunggu
Tahun 2025: Medali Perunggu

- Thomas Cup
Tahun 2020: Medali Emas
Tahun 2016: Medali Perak
Tahun 2022: Medali Perak
Tahun 2024: Medali Perak
Tahun 2018: Medali Perunggu

- Asian Games
Tahun 2018: Medali Emas (Individu)
Tahun 2018: Medali Perak (Tim Putra)

- Badminton Asia Championships
Tahun 2024: Medali Emas
Tahun 2022: Medali Perak

- Badminton Asia Team Championships
Tahun 2016: Medali Emas (Tim Putra)
Tahun 2018: Medali Emas (Tim Putra)
Tahun 2020: Medali Emas (Tim Putra)

- Sea Games
Tahun 2015: Medali Emas (Tim Putra)
Tahun 2017: Medali Emas (Tim Putra)
Tahun 2017: Medali Emas (Individu)
Tahun 2019: Medali Emas (Tim Putra)

- World Junior Championships
Tahun 2013: Medali Perak (Mixed Team)
Tahun 2014: Medlai Perak (Mixed Team)

- BWF World Tour
Tahun 2018: Runner-up New Zealand Open (Super 300)
Tahun 2019: Juara New Zealand (Super 300)
Tahun 2019: Juara Australia Open (Super 300)
Tahun 2019: Runner-up Japan Open (Super 750)
Tahun 2019: Runner-up French Open (Super 750)
Tahun 2022: Juara Swiss Open (Super 300)
Tahun 2022: Runner-up Korea Open (Super 500)
Tahun 2023: Juara Indonesia Masters (Super 500)
Tahun 2023: Runner-up Japan Open (Super 750)
Tahun 2023: Juara Hong Kong Open (Super 500)
Tahun 2023: Juara French Open (Super 750)
Tahun 2024: Juara All England (Super 1000)
Tahun 2024: Runner-up Arctic Open (Super 500)
Tahun 2024: Runner-up China Masters (Super 750)
Tahun 2025: Runner-up Indonesia Masters (Super 500)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.