Di Majalengka, Dedi Mulyadi dan Eman Suherman Ajak Warga Jaga Tradisi dan Lindungi Alam

Dedi Mulyadi, yang hadir langsung dalam acara tersebut, menyampaikan pesan penuh makna tentang pentingnya menjaga keseimbangan kebudayaan dan alam.

Tribuncirebon.com / Adhim Mubaroq
Mendampingi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Bupati Eman Suherman bersama Wakil Bupati Dena M. Ramdhan dan Pj. Sekretaris Daerah Aeron Randi menghadiri pengukuhan Pengurus Masyarakat Adat Budaya Danghyang Rundayan Talaga di Alun-alun Talaga Manggung, Kecamatan Talaga, Senin (12/5/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Suasana khidmat menyelimuti Alun-alun Talaga Manggung, Kecamatan Talaga, Senin (12/5/2025), saat Bupati Eman Suherman bersama Wakil Bupati Dena M. Ramdhan dan Pj. Sekretaris Daerah Aeron Randi menghadiri pengukuhan Pengurus Masyarakat Adat Budaya Danghyang Rundayan Talaga.

Tak hanya menjadi perayaan budaya, acara ini sekaligus menjadi panggung penyampaian pesan penting dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi, yang hadir langsung dalam acara tersebut, menyampaikan pesan penuh makna tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dan kelestarian alam.

"Mudah-mudahan acara ini membawa berkah. Jangan dirusak gunungnya, sungainya, supaya orang hidup makmur sejahtera. Kalau sayang pada tradisi kita, maka harus sayang ke gunungnya, hutan, sungai. Sayang pada tradisi berarti sayang pada lemah cai (tanah air)," kata Dedi dalam sambutannya di Alun-alun Talaga Manggung, Kecamatan Talaga, Majalengka, Senin (12/5/2025).

Pernyataan Dedi Mulyadi ini disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat adat dan para tamu undangan. Ia menegaskan, pelestarian budaya tidak hanya sebatas seremoni, tetapi juga harus diwujudkan melalui kepedulian nyata terhadap lingkungan.

Sementara Bupati Eman Suherman menggarisbawahi pentingnya keberadaan Masyarakat Adat Budaya Danghyang Talaga Manggung sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam melindungi, mengembangkan, dan membina kekayaan budaya Majalengka.

Salah satu tradisi yang terus dijaga adalah "Nyiiramkeun Pusaka", sebuah ritual penghormatan terhadap leluhur Kerajaan Talaga Manggung.

“Pengukuhan ini bukan hanya seremoni, tapi juga momentum untuk memperkuat identitas budaya kita, sekaligus mendorong masyarakat terlibat aktif dalam menjaga nilai-nilai luhur budaya Sunda,” ujar Eman.

Menurut Eman, dengan menghidupkan kembali warisan leluhur, pengukuhan Pengurus Masyarakat Adat Budaya Danghyang Rundayan Talaga menjadi momentum penting dalam rangka pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan masyarakat lokal.

Acara ini turut dihadiri jajaran anggota DPR RI Ateng Sutisna

Anggota DPR RI Ateng Sutisna yang juga hadir dalam acara ini menambahkan pentingnya dukungan pemerintah pusat dalam upaya pelestarian budaya lokal. Menurutnya, budaya bukan hanya warisan, tetapi juga aset yang harus dirawat dan dikembangkan.

"Kita harus bangga memiliki kekayaan budaya seperti Danghyang Talaga Manggung ini. Sebagai wakil rakyat, saya siap memperjuangkan program-program yang dapat melestarikan budaya sekaligus memberdayakan masyarakat adat," kata Ateng.

Acara ini turut dihadiri DPRD Kabupaten Majalengka, Forkopimda, para kepala OPD, tokoh masyarakat, serta ribuan masyarakat Majalengka.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved