Ini Tampang Pengirim Mayat Bayi ke Abang Ojol di Medan, Hasil Hubungan Terlarang Kakak-Adik

Kasus pengirim jasad bayi melalui jasa antar driver ojol di Medan kini terkuak. Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku dan sudah diamankan.

Tangkapan layar Kompas TV
PELAKU KAKAK BERADIK - Ini dia tampang pelaku pengirim mayat bayi ke driver ojol di Medan beberapa waktu lalu. Terduga pelaku diketahui NH (perempuan) dan RD (laki-laki) merupakan kakak dan adik yang ternyata menjalin hubungan terlarang dan melahirkan bayi itu. 

TRIBUNJABAR.ID - Kasus pengirim jasad bayi melalui jasa antar driver ojol, kini terkuak.

Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku dan sudah diamankan.

Polisi kemudian menghadirkan mereka dalam sesi konferensi pers seperti dilansir dari Kompas TV, Sabtu (10/5/2025). 

Dari hasil penyidikan diketahui bahwa ternyata bayi tersebut merupakan buah hubungan terlarang kakak dengan adiknya sendiri alias incest.

Terduga pelakunya diketahui NH (perempuan) dan RD (laki-laki) merupakan kakak dan adik.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, keduanya diamankan pagi tadi personel Polrestabes Medan setelah melakukan penyelidikan di sebuah indekos Jalan Selebes, Gang 7, Kecamatan Medan Belawan.

Baca juga: Abang Ojol Ini Tak Mengira Diorder Kirim Barang Oleh Pasangan Muda, Ternyata Isinya Mengerikan

"Pelaku diamankan di kos-kosan pada hari Jumat pagi,"kata Kombes Ferry Walintukan, Jumat (9/5/2025).

Hasil penyelidikan yang dilakukan Polisi, jenazah bayi laki-laki tanpa identitas yang mereka kirim menggunakan jasa ojek online diduga hasil hubungan sedarah abang beradik.

Mereka sudah menjalin hubungan dan NH diketahui telah mengandung sejak Januari 2025 lalu.

NH kemudian melahirkan bayi tersebut secara prematur pada 3 Mei lalu di sebuah lokasi bernama Barak Tambunan, seorang diri tanpa bantuan tenaga medis.

"Diketahui hamil Januari 2025. Pengakuan si perempuan, dia melahirkan di Barak Tambunan Sicanang Belawan dengan cara lahiran sendiri dan membersihkan sendiri."

Empat hari setelah dilahirkan, bayi tak berdosa itu sakit sehingga pada 7 Mei dibawa ke dokter di RS Delima, Simpang Martubung.

Keterangan dokter yang menanganinya, bayi kekurangan gizi karena lahir secara prematur.

NH pun disuruh membawa anaknya ke RS Pirngadi Medan untuk penanganan lebih lanjut.

Namun NH, merasa ketakutan karena sama sekali tidak memiliki identitas keluarga beserta kelengkapan administrasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved