Psikolog Ungkap Ada Kesalahan Asuh Terhadap Siswa SMP yang Digembleng di Barak TNI di Purwakarta

Psikolog mengungkap ada kesalahan pola asuh yang diterima 39 siswa tingkat SMP di Purwakarta yang kini menjalani program pendidikan karakter.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Deanza Falevi
PEMBINAAN KARAKTER - Wakil Ketua KPAI Jasra Putra bersama Komisioner Aris Adi Leksono meninjau langsung kegiatan pembinaan karakter pelajar SMP di barak militer Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Kabupaten Purwakarta, Rabu (7/5/2025). Psikolog mengungkap ada kesalahan pola asuh dari orang tua yang diterima 39 siswa yang masuk barak. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Psikolog mengungkap ada kesalahan pola asuh dari orang tua yang diterima 39 siswa tingkat SMP di Purwakarta yang kini menjalani program pendidikan karakter di Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Kabupaten Purwakarta.

Mereka masuk barak untuk menjalani pendidikan karakter selama dua minggu sejak Kamis (1/5/2025).

Program ini tak hanya menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan bela negara, tetapi juga pembinaan mental dan spiritual. Bahkan, 16 di antaranya tetap mengikuti ujian akhir semester (UAS) dari dalam barak tempat mereka menginap.

Menurut Fiskalia Kartika Dini, konselor psikologi dari Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta, pihaknya telah melakukan pemeriksaan psikologis secara menyeluruh terhadap para siswa dan terus mendampingi mereka hingga kini.

Baca juga: Tak Hanya Pelajar Nakal, ASN Malas dan Bapak-bapak Tukang Mabuk Juga Bakal Dimasukkan ke Barak

“Kalau dilihat dari sisi psikologis, perilaku mereka banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Kurangnya perhatian dan minimnya interaksi dalam keluarga membuat anak-anak ini sulit dikontrol,” ungkap Fiskalia kepada Tribunjabar.id, Kamis (8/5/2025).

Fiskalia juga mengungkapkan, hasil evaluasi menunjukkan adanya perilaku menyimpang, termasuk indikasi penyimpangan seksual dan keterlibatan dalam aksi tawuran. 

Menurutnya, banyak dari mereka bertindak karena rasa penasaran dan ketidaktahuan tentang batasan perilaku yang pantas.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, menjelaskan, pendidikan karakter ini mengusung konsep integrated curriculum, kurikulum terpadu antara pelatihan dari TNI dan kurikulum pendidikan formal.

Baca juga: KPAI Nilai Siswa Bermasalah di Barak Militer Korban Lingkungan Sosial: Harus Tetap Ramah Anak

“Kita memadukan keduanya. Nilai-nilai seperti kedisiplinan, gotong royong, dan nasionalisme yang diajarkan TNI juga sebenarnya ada di kurikulum sekolah. Jadi ini namanya bersatu, bukan terpisah,” kata Purwanto.

Ia juga menjelaskan, sistem pembelajaran dalam program ini terbagi 40 persen di dalam ruangan dan 60 persen di luar ruangan. 

Menurutnya, tidak semua pembelajaran formal dilakukan di kelas, karena banyak kegiatan konseling dan karakter juga dilaksanakan di luar ruangan.

Program ini, kata dia, menjadi upaya pemerintah daerah untuk membentuk kembali karakter siswa, terutama mereka yang terindikasi memiliki masalah perilaku. Harapannya, mereka bisa kembali ke lingkungan sekolah dengan sikap dan pemahaman yang lebih baik. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved