Komite Aset Digital Indonesia: Kecerdasan Buatan dan Mata Uang Digital jadi Fondasi Keuangan Modern

Raine juga menyoroti peran strategis Asia Tenggara terutama Indonesia, dalam mendorong inovasi keuangan digital. 

tribunjabar.id / Nazmi Abdurrahman
Ketua Komite Aset Digital Indonesia, Raine Renaldi, saat jadi pembicara dalam acara Internasional seperti Token 2049 Dubai dan Mawarid Fintech Innovation Summit. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Artificial Intelejen (AI) atau kecerdasan buatan dan digital currency akan menjadi fondasi utama keuangan modern.

Hal itu disampaikan Ketua Komite Aset Digital Indonesia, Raine Renaldi, saat hadir dalam acara Internasional seperti Token 2049 Dubai dan Mawarid Fintech Innovation Summit.

Dalam sesi utamanya di Mawarid Summit, Raine menyampaikan pemaparan strategis tentang bagaimana AI dan digital currency akan menjadi fondasi utama keuangan modern.

"Ini bukan tren sesaat. Kita sedang memasuki era AI dan mata uang digital yang akan merevolusi cara dunia bertransaksi dan membangun nilai,” ujar Raine, Kamis (7/5/2025).

Dalam pemaparannya, Raine juga menyoroti peran strategis Asia Tenggara terutama Indonesia, dalam mendorong inovasi keuangan digital. 

Menurutnya, dengan jumlah pengguna digital yang besar, serta maraknya startup berbasis blockchain dan AI, Indonesia berpotensi menjadi kekuatan regional dalam hal tokenisasi aset, pengembangan Central Bank Digital Currency (CBDC), dan penerapan kecerdasan buatan dalam sektor perbankan dan keuangan.

Raine juga menyinggung proyek Dirham Digital milik Uni Emirat Arab yang direncanakan rilis akhir tahun ini, serta Garuda Digital, proyek mata uang digital Bank Indonesia. 

Menurutnya, ini adalah peluang besar untuk membentuk kolaborasi antarnegara di bidang CBDC dan remitansi lintas negara, yang dapat mempercepat efisiensi sekaligus memperkuat stabilitas sistem keuangan kawasan.

Selain itu, pertemuan tersebut menjadi momentum bagi Raine untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan perwakilan Grup Perbankan dan keuangan, hingga beberapa grup investor di timur tengah. 

Salah satu inisiatif strategis yang dibahas adalah pembentukan Digital Asset Corridor-jalur kerja sama digital antara Indonesia dan UEA yang akan memfasilitasi pertukaran teknologi, investasi, dan inovasi aset digital.

“Kalau kita bisa menyatukan AI, tokenisasi, dan regulasi yang progresif, kita tidak hanya menciptakan pasar baru, tapi juga tatanan baru ekonomi global yang lebih inklusif dan adil,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved