Lembur Katumbiri, Kawasan Penuh Warna dan Cerita Identitas Lokal di Bandung
Keberadaan Lembur Katumbiri, RW 12, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung yang dihiasi mural cantik berwarna warni.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Keberadaan Lembur Katumbiri, RW 12, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung yang dihiasi mural cantik berwarna warni kini sudah lebih bermakna dan dinilai bukan sekadar kampung belaka.
Pasalnya, kawasan padat penduduk tersebut sudah lebih cantik karena 347 rumah yang tersebar di RT 03, 04, 10, dan 11 dihiasi mural dengan berbagai macam tema dan pada akhirnya menjadi destinasi wisata baru.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, kehadiran Lembur Katumbiri ini sebagai bukti bahwa pembangunan Kota Bandung kini tak lagi sekadar urusan infrastruktur, tetapi juga mencakup aspek seni, budaya, dan kebersamaan warga.
"Bandung sekarang sedang fokus membangun sektor pariwisata. Bukan hanya Disbudpar, tapi juga Dinas Bina Marga dan SDA ikut menciptakan destinasi. Ini luar biasa. Bahkan mural pun menjadi media narasi yang kuat," ujarnya setelah meresmikan Lembur Katumbiri, Selasa (6/5/2025).
Persemian Lembur Katumbiri tersebut, tentunya sebagai bagian dari upaya Pemkot Bandung untuk memperkuat sektor pariwisata berbasis masyarakat.
Baca juga: Mural pada Ratusan Rumah di Lembur Katumbiri Bandung Habiskan Cat 504 Galon, Nilainya Rp 190 Juta
"Saya berikan apresiasi tinggi atas kolaborasi lintas dinas, komunitas, dan seniman yang menjadikan kawasan ini hidup dengan warna, cerita, dan identitas lokal," kata Farhan.
Farhan mengatakan, Pemkot Bandung akan meluncurkan program bertajuk “Bandung Punya Cerita” mulai Agustus hingga perayaan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) September mendatang.
Program ini, kata Farhan, mendorong dokumentasi sejarah, cerita rakyat, dan mural bernarasi sebagai bagian dari transformasi wajah kota.
"Kita ingin Bandung punya cerita. Jangan sampai kota ini hanya jadi tempat lewat, tapi tak memberi kenangan. Mural di dinding harus punya narasi, seperti yang kita lihat di Leiden, Belanda, dengan puisi Khairil Anwar," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Farhan juga menyinggung pentingnya menjaga keteraturan kota dan Lembur Katumbiri diharapkan bisa menjadi contoh kawasan wisata lokal yang rapi, inklusif, dan bernilai edukatif. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
ITB Tetapkan Perkuliahan Secara Daring untuk Seluruh Kampus Mulai 1 Hingga 5 September 2025 |
![]() |
---|
Tiga Hal Jadi Perhatian Utama Pemkot Bandung Usai Demo Anarkis Sebabkan 4 Bangunan Terbakar |
![]() |
---|
Alasan Henhen Herdiana Dipinjamkan ke Persik Kediri, Bos Persib Bandung singgung Pemain Baru |
![]() |
---|
Langkah Pemkot Bandung Usai Demo Anarkis di DPRD Jabar: 30 Kecamatan Siaga |
![]() |
---|
Sosok Rp 4,3 M Berlabel Timnas Indonesia Dikabarkan Susul Thom Haye ke Persib Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.